Selamatkan Pelajar Indonesia
Terkadang
gua juga suka bingung sekaligus prihatin sama kondisi pelajar-pelajar di
Indonesia sekarang ini terutama pelajar-pelajar di Jakarta. Banyak
pelajar-pelajar sekarang ini yang lebih mengutamakan kekerasan daripada
kecerdasan, banyak pelajar-pelajar sekarang ini yang ingin mencari nama dengan
cara yang salah, yang kalo biasanya pelajar mencari nama dengan mengandalkan
prestasi mereka atau kebolehan mereka sendiri, disini berbeda, banyak pelajar
yang lebih nyaman mencari nama dengan hal-hal yang kurang ber-pendidikan,
hal-hal yang konyol, sebut saja hal yang paling dasar. Tauran.
Tauran sudah ada di Indonesia sekitar tahun 910-911 (lama banget yak) sebelum
masehi hingga sekarang. Seperti halnya adat istiadat yang di lakukan
turun-temurun, tauran juga sama halnya seperti adat istiadat bagi para pelajar
di Indonesia terutama di Jakarta yang melakukannya secara turun-temurun, yang
di lakukan dari generasi ke generasi, seperti gak ada matinya.
Sebenernya kalo di pikir-pikir lagi, manfaat dari tauran itu sendiri juga gak
ada, yang ada malah justru merugikan orang yang melakukan ritual tauran
tersebut.
Menurut gua pribadi, tujuan dari pelajar-pelajar jaman sekarang yang ikut-ikut
tauran tidak lain dan tidak bukan tuh cuma biar dibilang hebat doang, biar
dibilang gaul, biar dibilang cowok sejati, biar gak dibilang katro, biar gak
dibilang banci, gak lebih dari itu.
*SMA 70 dalam perjalanan mau nyerang TK KARTIKA
Banyak pelajar-pelajar jaman sekarang yang ingin mencari nama di sekolahanya,
agar mereka disegani serta dipandang oleh rekan-rekan pelajar yang lain, maka
dari itu mereka semua ingin mewujudkan hal itu, tapi sayangnya dengan cara yang
salah, dengan tauran.
Sebenernya gak harus tauran kan juga bisa, misalnya aja dengan pretasinya
disekolah, lewat ke-ahlianya di bidang akedemik dan non-akademik, hanya dengan
menjadi pacar simpenan guru cantik pun kita bisa jadi terkenal (ngaco), orang
otomatis akan terkenal sekaligus dipandang hanya dengan melalui prestasi
akademiknya disekolah, bukan lewat tauran. Tapi pelajar jaman sekarang tuh
lebih memilihh cara yang lebih extreme.
Di Indonesia, pelajar Sma melakukan tauran hanya demi membuat mereka terkenal
doang, menurut gua itu merupakan tindakan konyol alias lebay alias konyol alias
lebay.
Kalo ditanya pun alasanya selalu sama, alasanya karna ada perselisihan antar
satu Sma dengan Sma lainya, sebenernya kalo murni ada perselisihan atau masalah
antar Sma, kenapa gak diselesaikan aja secara damai dan kekeluargaan, tidak
perlu pakai acara kekerasan segala.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi, sekarang bukan cuma pelajar Sma lagi yang
melakukan tindakan tauran, pelajar SD juga sudah banyak yang melakukan tindak
kekerasan ini, sebenernya bukan hal yang aneh lagi kalau pelajar SD sudah mulai
ikut tauran. Kebanyakan pelajar SD tauran dengan menggunakan ikat pinggang atau
gesper, tapi sekarang sudah ada pelajar SD yang sudah berani memakai gear dalam tauran, ini sadis !
Kalau dilihat-lihat lagi tuh pelajar-pelajar yang gemar tauran kesannya seperti
bocah-bocah yang cuma make kaos oblong doang yang enggak di kasih uang jajan
sama orang tuanya terus ngambek sekaligus berontak. Jadi keliatanya kampungan
abis.
Waktu itu gua sempet nonton berita tentang tauran di tv. Jadi tuh ceritanya ada
seorang siswa Sma yang terbunuh akibat menjadi korban keganasan tauran,
untungnya yang membunuh siswa tersebut berhasil di tangkap lalu di amankan ke
kantor polisi. Karna kasus tauran di Jakarta yang semakin lama semakin banyak
dan semakin parah, mentri pendidikan M.nuh, menyempatkan waktunya untuk pergi
ke kantor polisi demi mengunjungi sekaligus menanyakan sebab-sebab tauran
tersebut kepada tersangka yang membunuh rekanya sesama pelajar tersebut.
Setelah bertemu dengan tersangka, bapak M.nuh langsung menanyakan sebuah
pertanyaan kepada si tersangka tersebut yang merupakan pelajar juga ‘apa benar
anda telah puas setelah berhasil membunuh rekan anda sesama pelajar ?’ Tanya
pak mentri. Lalu dengan kepala dingin dan nada yang rendah si pelaku menjawab
‘puas pak’.
Dan kejadian itu ngebuat gua benar-benar prihatin dengan kelakuan pelajar jaman sekarang. Ternyata sudah ada manusia yang dengan tega dan tanpa rasa bersalah membunuh orang, dan mengakui bahwa dirinya sudah benar-benar puas setelah melakukan tindakan tersebut, ini benar-benar miris.
Gua bingung, naluri seperti apakah yang merasuki pelajar-pelajar jaman sekarang
sehingga mereka dengan nekat dan beraninya saling bacok-membacok satu-sama
lain, saling tusuk menusuk dengan senjata tajam tanpa memikirkan rasa takut dan
bersalah.
Atau mungkin pada saat mereka sedang tauran, ada sesosok jin atau mahkluk halus
atau mahkluk astral atau mahkluk ruang angkasa atau mahkluk jadi-jadian ataupun
sejenisnya yang merasuki pelajar tersebut sehingga pelajar tersebut miss control atau kehilangan kesadaran
dengan apa yang telah mereka lakukan, sehingga mereka berani secara membai buta
berperang dengan senjata tajam. Bisa jadi tuh.
Gua sendiri juga bingung, biarlah itu semua menjadi rahasia alam yang mustahil
untuk dipecahkan walau oleh sorang pakar fisika sekalipun.
Dari kejadian ini dapat kita simpulkan bahwa sejatinya sama sekali gak ada
gunanya kita buat ikut-ikutan tauran atau semacamnya yang merugikan orang lain,
gak ada untungnya kita buat bacok membacok satu sama lain, yang ada itu semua
malah merugikan diri kita sendiri dan orang lain disekitar kita.
Ada baiknya bila kita ingin dikenal semua orang, kita tidak perlu menggunakan
cara-cara yang tergolong extreme
seperti tauran, cukup hanya dengan prestasi kita di bidang mata pelajaran,
cukup hanya dengan itu saja kita sudah dapat terkenal dan dipandang. Jadi inti
dari semua ini cuma satu dan hanya satu-satunya. JANGAN TAKUT SAMA SETAN !
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar