Happ(i)ness
‘buuuuuu
bogel minta uang dong 300 ribu’ teriak bogel kepada ibunya yang saat itu sedang
jongkok menyikat pakaian.
Ibunya
bogel terhenti sembari mengelap keringat yang mulai mengalir di keningnya.
‘duh
buat apa sih duit sebanyak itu dek, ibu enggak ada duit segitu ya, kalo 2.500
ibu masih ada deh’ sahut ibunya bogel yang kembali melanjutkan menyikat
pakaian.
Bogel
tidak berhenti sampe disitu, dia tetap memaksa ibunya.
‘alah
ibu mah bohong terus kerjaannya, kemarin bogel lihat ibu punya uang kan pas
dapet togel 2 hari yang lalu’ kata bogel dengan nada yang meninggi.
Iya.
Ibunya bogel kadang iseng membeli togel sehabis dia bermimpi sesuatu yang
kemudian dia tafsirkan mimpi yang dia alami itu menjadi angka dengan buku mimpi
yang dia punya.
‘itu
buat beli beras kita dek, kalau itu dipake nanti kita mau makan apa’ jawab
ibunya bogel sambil berdiri merenggangkan badannya yang pegal.
‘udah
ah bogel enggak mau tahu, bogel minta duit segitu kalo enggak bogel mau bunuh
diri aja loncat dari monas’ ancam bogel yang kesal akan jawaban ibunya tadi.
Yap bisa
ditebak. Demi menghindari anaknya masuk koran, ibunya terpaksa menuruti apa
yang bogel minta. Itu juga dikarenakan betapa besarnya cinta seorang ibu kepada
anaknya, dia rela asalkan anaknya bisa senang dengannya.
‘kalo
itu bisa buat kamu senang yaudah deh, tapi kamu gunakan duitnya buat hal-hal
yang berguna ya, nanti ibu minjem duit sama ibu jamilah deh tetangga sebelah
buat beli beras kita nanti’ ibunya bogel pasrah sambil berjalan menuju kamarnya
guna mengambil dompetnya.
‘ini
uangnya’ ibunya bogel memberikan 3 lembar uang seratus ribuan kepada anaknya.
Melihat
itu bogel pun tersenyum kegirangan.
‘nah
gitu dong dari tadi, kan enak nih kalo gini’ kata bogel sembari berjalan keluar
rumah meninggalkan ibunya yang hanya terdiam lesu.
Singkatnya,
bogel langsung menstarter motor bebek roda 4 kesayangannya menuju negev restaurant yang berada di jl. Gatot
subroto no. 42 city plaza building,
restoran ini menyajikan berbagai menu olahan eropa serta asia yang tentunya
dengan harga makanan yang tidak murah. Iya. Bogel sudah janjian dengan
teman-temannya untuk makan disitu.
‘woi
gel lama banget lu, gua udah nungguin elu nih dari 2 tahun yang lalu disini’
teriak natan, salah satu temannya bogel yang sedang duduk.
‘iya
nih, bogel lama banget kirain dibegal di jalan haha’ sambung luna sambil
diikuti tawa teman-temannya yang lain.
Bogel
merapikan rambutnya yang berantakan sambil menarik kursinya lalu duduk.
‘anjir
lebay lu tan, iya sorry ya guys tadi ada razia gitu di jalan, motor gua
spionnya cuma satu yaudah deh gua ambil jalan laen yang lumayan jauh’ jawab
bogel kalem.
‘oh
gitu yaudah deh. Gua natan sama willy baru aja pesen makan, lu juga langsung
pesen aja gih biar gak kelamaan’ kata luna sambil mengikat rambutnya yang
panjang.
‘okedeh’
bogel lalu melihat daftar menunya.
‘duh
ini kok namanya aneh-aneh semua ya, kok enggak ada lontong sayur ya’ kata bogel
dalam hati sambil matanya masih mencari-cari menu yang akan dia pesan.
‘ini
namanya keren nih, pasti rasanya juga enak’ kata bogel singkat.
Lalu
bogel menuliskan pesanannya di kertas. Carbonara
Fettucine terus minumnya Negev Virgin
Mojito. Bogel memesan itu lalu memanggil pelayannya.
Singkat
cerita pesanan mereka pun datang.
Sebelum
dimakan, bogel melakukan ritual wajibnya terlebih dahulu yaitu memfoto makanannya
lalu mempost di path dan instagramnya. Iya bogel ingin seperti
orang kebanyakan yang sering memfoto makanan lalu mempost di medsos, tentunya
hanya makanan yang mahal dan menarik saja yang akan bogel post, yang tujuannya
yaitu agar dia bisa pamer dan terlihat keren dimata teman-temannya. Bogel tidak
memperdulikan tentang harga dan rasa, yang penting dia bisa memposting
kegiatannya yang terlihat luar biasa.
Setelah
selesai makan bogel pun membayar pesanannya.
‘kampret
mahal banget lagi, tapi gak apa-apa lah yang penting bisa kelihatan gaul dan
keren’ kata bogel dalam hati sambil mengeluarkan dompet dari saku celanannya.
Selesai
makan bogel pun diajak teman-temannya untuk menonton film fast and furious 7 di bioskop. Bogel yang belum menonton fast and furious 1-6 pun langsung
mengiyakan saja ajakan temannya. Iya. Bogel tidak terlalu perduli dengan
filmnya, yang penting bagaimana dia bisa update
memamerkan semuanya.
Akhirnya
malam itu bogel dan teman-temannya menonton fast
and furious 7 di pondok indah 1 XXI.
Setelah membeli tiket bogel pun tak lupa memfoto tiketnya lalu mempostingnya di
akun path dan instagramnya. Selama menonton, bogel hanya memperhatikan aksi
penjahat dan mobilnya tanpa tahu bagaimana jalan ceritanya.
Selesai
nonton bogel lagi-lagi mengeluarkan gadgetnya
untuk mengupdate lagi.
‘tadi
abis ke negev restaurant sekarang
baru selesai nonton fast and furious 7
di pim, huh capeknya’ tulis bogel lalu mempostingnya.
Sesaat
kemudian ada yang mengomentari postingannya.
‘wuihhh
keren banget gel, pasti seru banget deh ya, gua pengen nonton furious 7 tapi belum ada duit, paling
senin besok gua nontonnya biar murah haha’ temannya bogel berkomentar.
Dengan
sigap bogel pun membalas komentar tersebut.
‘iya
dong seru. Yah jaman sekarang masih aja nabung, kelamaan kali haha. Lagian hari
senin mah enggak rame, enakan juga malem minggu kaya sekarang’ tulis bogel.
‘guys
TFT ya, hari ini seru banget deh,
sering-sering ya kaya gini’ seru natan mengakhiri pertemuan mereka saat itu.
Bogel
hanya tersenyum ringan mengiyakan perkataan natan tadi. Tapi ada yang
mengganjal di dalam hati kecilnya, rasa bersalah terhadap orang tuanya. Tamat.
Yap begitulah
kira-kira kehidupan remaja jaman sekarang. Orang jaman sekarang gaya hidupnya
cenderung caper, cari perawan (re:
perhatian). Iya. Cari perhatian agar dikenal orang, cari perhatian biar
dikira kehidupannya awesome sama
teman, cari perhatian biar bisa makin deket sama gebetan. Akibatnya, banyak
orang-orang yang gila pamer di medsos.
Gua bukannya
menyalahkan orang-orang seperti itu, tapi gua kurang suka aja sama gaya
kehidupan yang sedemikian menyedihkan itu.
Dari
sekian banyak alasan yang udah gua survey, gua dapet satu kesimpulan yaitu
bahwa mereka semata-mata hanya ingin terlihat bahagia di mata teman-temannya. Kenapa
bisa begitu ? Karena balik lagi ke awal, dijaman serba gadget ini banyak orang yang ingin diperhatikan, tren hedon mulai
tumbuh.
Setiap
kegiatannya selalu diupdate di
medsos. Pas mau jalan-jalan ke mall update, pas mau ke warung beli pulsa update, pas lagi boker juga update, ‘uh, pup gua kok keras banget
ya, padahal hari ini gua cuma makan indomie, 12 bungkus’ hih.
Dan biasanya,
mayoritas yang diupdate adalah kegiatan-kegiatan yang ‘menyenangkan’. Sekali lagi,
gua bukan menyalahkan orang-orangnya, tapi gua enggak suka sama kebiasaannya.
Jujur,
gua bukan tipikal orang yang kalo mau makan aja mesti difoto dulu terus post di medsos. Karena gua udah enggak
kepikiran lagi buat foto-foto sedangkan perut gua udah berontak keras. Lagian enggak
terlalu berguna juga gua memfoto makanan terus diupdate. Menurut gua.
Sadar
atau enggak, dengan seringnya kita memposting setiap kegiatan kita, itu secara
tidak langsung memancing sebuah tindakan kejahatan, karena bisa aja followers kita ada begal.
Kita
update lagi dimana -> begal baca
-> begal tau kita lagi sendiri -> begal nyamperin, mata-matain dan boom. Pas
sadar kita tinggal make kutang doang, talinya copot sebelah lagi.
Iya memang,
kemungkinan akan terjadi hal seperti itu relatif kecil, tapi siapa yang tahu ?.
Enggak ada salahnya kan mencegah biar enggak terjadi penyesalan yang datang
belakangan.
Kenyataannya,
kebanyakan orang enggak akan mau tahu akan apa yang lagi kita lakukan, apa yang
kita pikirkan dan apa yang kita rasakan. Dan sisanya, yang mau tahu tentang
kehidupan kita juga bukan karena dia peduli. Kenapa ? Karena terkadang, orang
bersikap ingin tahu menanyakan tentang kehidupan kita bukan karena semata-mata
dia peduli, tapi karena ingin membandingkan dengan kehidupannya.
Alhasil
banyak orang yang berlomba-lomba menshare kegiatannya ‘yang seru-seru’ di
medsos agar cuma supaya orang lain tahu bahwa dia lagi bahagia, padahal dia
sendiri tahu, ini cuma kebahagiaan yang dibuat-buat. Ya terpaksa membohongi
diri sendiri. Iya. Kaya cerita bogel tadi. Enggak perduli kondisi ekonomi
keluarganya seperti apa, yang penting teman-temannya tahu bahwa dia lagi
bahagia.
Satu
hal yang dilupakan yaitu, kebahagiaan ada untuk dirasain, bukan untuk
dipamerin. Beda lho mana kebahagiaan yang harus dibagi untuk sama-sama bisa
saling mensyukuri sama kebahagiaan yang semata-mata dibagi agar orang lain
timbul rasa iri.
Gua enggak
terlalu kepikiran buat ngeshare semua hal yang lagi gua lakukan ke medsos. Karena
gua udah terlalu bahagia di dunia nyata. Kebahagiaan di dunia nyata jauh lebih
berharga daripada kesenangan semu di dunia maya. Dan rasanya hidup terlalu
singkat kalo cuma ngikutin apa yang orang lain pengen ‘lihat’.
Kebahagiaan
orang itu beda-beda. Temen gua harus travelling
dulu baru bisa bahagia. Gua ? Ngopi bareng temen-temen sambil ngintipin rok
cewek juga bisa bikin gua bahagia. Karena standar kebahagiaan gua enggak
ngikutin orang-orang, bahagia bisa kok dari hal-hal yang sederhana. Kalo standar
kebahagiaan kita ngikutin orang-orang itu bakalan enggak ada habisnya, yang ada
kita malah enggak kenal apa itu bersyukur.
Dan setahu
gua, bahagia enggak harus melulu pergi ke tempat keren terus mesen makanan yang
harganya selangit terus dishare di medsos kok. Bahagia enggak seribet itu.
Karena
pada akhirnya, enggak ada gunanya terlihat bahagia di mata orang tapi
kenyataannya itu cuma bagian dari pencitraan kita doang.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
Nama tokohnya bogel apa telanjang ? Kok aku bingung yah
BalasHapusWkwk itu bogel. Bukan bugil -_-
BalasHapus