Fransamr
  • Beranda
  • BUKU-BUKU FAVORIT GUE
  • SIAPA GUE ?
Home Archive for 2015
‘buuuuuu bogel minta uang dong 300 ribu’ teriak bogel kepada ibunya yang saat itu sedang jongkok menyikat pakaian.

Ibunya bogel terhenti sembari mengelap keringat yang mulai mengalir di keningnya.

‘duh buat apa sih duit sebanyak itu dek, ibu enggak ada duit segitu ya, kalo 2.500 ibu masih ada deh’ sahut ibunya bogel yang kembali melanjutkan menyikat pakaian.

Bogel tidak berhenti sampe disitu, dia tetap memaksa ibunya.

‘alah ibu mah bohong terus kerjaannya, kemarin bogel lihat ibu punya uang kan pas dapet togel 2 hari yang lalu’ kata bogel dengan nada yang meninggi.

Iya. Ibunya bogel kadang iseng membeli togel sehabis dia bermimpi sesuatu yang kemudian dia tafsirkan mimpi yang dia alami itu menjadi angka dengan buku mimpi yang dia punya.

‘itu buat beli beras kita dek, kalau itu dipake nanti kita mau makan apa’ jawab ibunya bogel sambil berdiri merenggangkan badannya yang pegal.

‘udah ah bogel enggak mau tahu, bogel minta duit segitu kalo enggak bogel mau bunuh diri aja loncat dari monas’ ancam bogel yang kesal akan jawaban ibunya tadi.

Yap bisa ditebak. Demi menghindari anaknya masuk koran, ibunya terpaksa menuruti apa yang bogel minta. Itu juga dikarenakan betapa besarnya cinta seorang ibu kepada anaknya, dia rela asalkan anaknya bisa senang dengannya.

‘kalo itu bisa buat kamu senang yaudah deh, tapi kamu gunakan duitnya buat hal-hal yang berguna ya, nanti ibu minjem duit sama ibu jamilah deh tetangga sebelah buat beli beras kita nanti’ ibunya bogel pasrah sambil berjalan menuju kamarnya guna mengambil dompetnya.

‘ini uangnya’ ibunya bogel memberikan 3 lembar uang seratus ribuan kepada anaknya.

Melihat itu bogel pun tersenyum kegirangan.

‘nah gitu dong dari tadi, kan enak nih kalo gini’ kata bogel sembari berjalan keluar rumah meninggalkan ibunya yang hanya terdiam lesu.

Singkatnya, bogel langsung menstarter motor bebek roda 4 kesayangannya menuju negev restaurant yang berada di jl. Gatot subroto no. 42 city plaza building, restoran ini menyajikan berbagai menu olahan eropa serta asia yang tentunya dengan harga makanan yang tidak murah. Iya. Bogel sudah janjian dengan teman-temannya untuk makan disitu.

‘woi gel lama banget lu, gua udah nungguin elu nih dari 2 tahun yang lalu disini’ teriak natan, salah satu temannya bogel yang sedang duduk.

‘iya nih, bogel lama banget kirain dibegal di jalan haha’ sambung luna sambil diikuti tawa teman-temannya yang lain.

Bogel merapikan rambutnya yang berantakan sambil menarik kursinya lalu duduk.

‘anjir lebay lu tan, iya sorry ya guys tadi ada razia gitu di jalan, motor gua spionnya cuma satu yaudah deh gua ambil jalan laen yang lumayan jauh’ jawab bogel kalem.

‘oh gitu yaudah deh. Gua natan sama willy baru aja pesen makan, lu juga langsung pesen aja gih biar gak kelamaan’ kata luna sambil mengikat rambutnya yang panjang.

‘okedeh’ bogel lalu melihat daftar menunya.

‘duh ini kok namanya aneh-aneh semua ya, kok enggak ada lontong sayur ya’ kata bogel dalam hati sambil matanya masih mencari-cari menu yang akan dia pesan.

‘ini namanya keren nih, pasti rasanya juga enak’ kata bogel singkat.

Lalu bogel menuliskan pesanannya di kertas. Carbonara Fettucine terus minumnya Negev Virgin Mojito. Bogel memesan itu lalu memanggil pelayannya.

Singkat cerita pesanan mereka pun datang.

Sebelum dimakan, bogel melakukan ritual wajibnya terlebih dahulu yaitu memfoto makanannya lalu mempost di path dan instagramnya. Iya bogel ingin seperti orang kebanyakan yang sering memfoto makanan lalu mempost di medsos, tentunya hanya makanan yang mahal dan menarik saja yang akan bogel post, yang tujuannya yaitu agar dia bisa pamer dan terlihat keren dimata teman-temannya. Bogel tidak memperdulikan tentang harga dan rasa, yang penting dia bisa memposting kegiatannya yang terlihat luar biasa.

Setelah selesai makan bogel pun membayar pesanannya.

‘kampret mahal banget lagi, tapi gak apa-apa lah yang penting bisa kelihatan gaul dan keren’ kata bogel dalam hati sambil mengeluarkan dompet dari saku celanannya.

Selesai makan bogel pun diajak teman-temannya untuk menonton film fast and furious 7 di bioskop. Bogel yang belum menonton fast and furious 1-6 pun langsung mengiyakan saja ajakan temannya. Iya. Bogel tidak terlalu perduli dengan filmnya, yang penting bagaimana dia bisa update memamerkan semuanya.

Akhirnya malam itu bogel dan teman-temannya menonton fast and furious 7 di pondok indah 1 XXI. Setelah membeli tiket bogel pun tak lupa memfoto tiketnya lalu mempostingnya di akun path dan instagramnya. Selama menonton, bogel hanya memperhatikan aksi penjahat dan mobilnya tanpa tahu bagaimana jalan ceritanya.

Selesai nonton bogel lagi-lagi mengeluarkan gadgetnya untuk mengupdate lagi.

‘tadi abis ke negev restaurant sekarang baru selesai nonton fast and furious 7 di pim, huh capeknya’ tulis bogel lalu mempostingnya.

Sesaat kemudian ada yang mengomentari postingannya.

‘wuihhh keren banget gel, pasti seru banget deh ya, gua pengen nonton furious 7 tapi belum ada duit, paling senin besok gua nontonnya biar murah haha’ temannya bogel berkomentar.

Dengan sigap bogel pun membalas komentar tersebut.

‘iya dong seru. Yah jaman sekarang masih aja nabung, kelamaan kali haha. Lagian hari senin mah enggak rame, enakan juga malem minggu kaya sekarang’ tulis bogel.

‘guys TFT ya, hari ini seru banget deh, sering-sering ya kaya gini’ seru natan mengakhiri pertemuan mereka saat itu.

Bogel hanya tersenyum ringan mengiyakan perkataan natan tadi. Tapi ada yang mengganjal di dalam hati kecilnya, rasa bersalah terhadap orang tuanya. Tamat.



Yap begitulah kira-kira kehidupan remaja jaman sekarang. Orang jaman sekarang gaya hidupnya cenderung caper, cari perawan (re: perhatian). Iya. Cari perhatian agar dikenal orang, cari perhatian biar dikira kehidupannya awesome sama teman, cari perhatian biar bisa makin deket sama gebetan. Akibatnya, banyak orang-orang yang gila pamer di medsos.

Gua bukannya menyalahkan orang-orang seperti itu, tapi gua kurang suka aja sama gaya kehidupan yang sedemikian menyedihkan itu.

Dari sekian banyak alasan yang udah gua survey, gua dapet satu kesimpulan yaitu bahwa mereka semata-mata hanya ingin terlihat bahagia di mata teman-temannya. Kenapa bisa begitu ? Karena balik lagi ke awal, dijaman serba gadget ini banyak orang yang ingin diperhatikan, tren hedon mulai tumbuh.

Setiap kegiatannya selalu diupdate di medsos. Pas mau jalan-jalan ke mall update, pas mau ke warung beli pulsa update, pas lagi boker juga update, ‘uh, pup gua kok keras banget ya, padahal hari ini gua cuma makan indomie, 12 bungkus’ hih.

Dan biasanya, mayoritas yang diupdate adalah kegiatan-kegiatan yang ‘menyenangkan’. Sekali lagi, gua bukan menyalahkan orang-orangnya, tapi gua enggak suka sama kebiasaannya.

Jujur, gua bukan tipikal orang yang kalo mau makan aja mesti difoto dulu terus post di medsos. Karena gua udah enggak kepikiran lagi buat foto-foto sedangkan perut gua udah berontak keras. Lagian enggak terlalu berguna juga gua memfoto makanan terus diupdate. Menurut gua.

Sadar atau enggak, dengan seringnya kita memposting setiap kegiatan kita, itu secara tidak langsung memancing sebuah tindakan kejahatan, karena bisa aja followers kita ada begal.

Kita update lagi dimana -> begal baca -> begal tau kita lagi sendiri -> begal nyamperin, mata-matain dan boom. Pas sadar kita tinggal make kutang doang, talinya copot sebelah lagi.

Iya memang, kemungkinan akan terjadi hal seperti itu relatif kecil, tapi siapa yang tahu ?. Enggak ada salahnya kan mencegah biar enggak terjadi penyesalan yang datang belakangan.

Kenyataannya, kebanyakan orang enggak akan mau tahu akan apa yang lagi kita lakukan, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan. Dan sisanya, yang mau tahu tentang kehidupan kita juga bukan karena dia peduli. Kenapa ? Karena terkadang, orang bersikap ingin tahu menanyakan tentang kehidupan kita bukan karena semata-mata dia peduli, tapi karena ingin membandingkan dengan kehidupannya.

Alhasil banyak orang yang berlomba-lomba menshare kegiatannya ‘yang seru-seru’ di medsos agar cuma supaya orang lain tahu bahwa dia lagi bahagia, padahal dia sendiri tahu, ini cuma kebahagiaan yang dibuat-buat. Ya terpaksa membohongi diri sendiri. Iya. Kaya cerita bogel tadi. Enggak perduli kondisi ekonomi keluarganya seperti apa, yang penting teman-temannya tahu bahwa dia lagi bahagia.

Satu hal yang dilupakan yaitu, kebahagiaan ada untuk dirasain, bukan untuk dipamerin. Beda lho mana kebahagiaan yang harus dibagi untuk sama-sama bisa saling mensyukuri sama kebahagiaan yang semata-mata dibagi agar orang lain timbul rasa iri.

Gua enggak terlalu kepikiran buat ngeshare semua hal yang lagi gua lakukan ke medsos. Karena gua udah terlalu bahagia di dunia nyata. Kebahagiaan di dunia nyata jauh lebih berharga daripada kesenangan semu di dunia maya. Dan rasanya hidup terlalu singkat kalo cuma ngikutin apa yang orang lain pengen ‘lihat’.

Kebahagiaan orang itu beda-beda. Temen gua harus travelling dulu baru bisa bahagia. Gua ? Ngopi bareng temen-temen sambil ngintipin rok cewek juga bisa bikin gua bahagia. Karena standar kebahagiaan gua enggak ngikutin orang-orang, bahagia bisa kok dari hal-hal yang sederhana. Kalo standar kebahagiaan kita ngikutin orang-orang itu bakalan enggak ada habisnya, yang ada kita malah enggak kenal apa itu bersyukur.

Dan setahu gua, bahagia enggak harus melulu pergi ke tempat keren terus mesen makanan yang harganya selangit terus dishare di medsos kok. Bahagia enggak seribet itu.

Karena pada akhirnya, enggak ada gunanya terlihat bahagia di mata orang tapi kenyataannya itu cuma bagian dari pencitraan kita doang.


Jarum panjang sudah mulai bergerak ke angka 8 a.m, kicauan burung sudah semakin jelas terdengar riuh saling bersahut-sahutan, hawa pagi ketika itu sedang sejuk-sejuknya, ditambah lagi kenikmatan dari kasur yang super empuk membuat luna semakin tak rela untuk meninggalkan semua kenyamanan yang ada. Luna memang sedang beruntung, hari kamis ini, banyak dosen-dosen yang tidak datang mengajar di kelas luna. Itu membuat luna memutuskan untuk tidak berangkat kuliah hari ini. Dengan sekali gerakan luna membuka matanya dan merenggangkan badannya.

‘ah masih jam segini kok’ luna melihat jam yang ada tepat di depan matanya lalu memutuskan untuk kembali tidur.

Tiiiitttiiitttt tttiitttiiitttt…. Tttiitttiiittt ttiitttiittt….

Nada dering ponsel luna berbunyi pertanda ada telepon masuk.

‘ah ini siapa sih nelpon-nelpon, enggak tau orang lagi enak apa ya’ kesal luna dalam hati sembari mengangkat telepon yang masuk.

‘halllo’ sapa luna singkat.

‘hallo lun, ini gua wanda, sorry ya gua ganti nomor, soalnya nomor gua yang lama masa aktifnya udah habis gara-gara jarang gua isi pulsa’ kata wanda mengawali pembicaraan diantara mereka.

Luna mengernyitkan alisnya.

‘yeh harusnya lu minta maaf gara-gara udah ngeganggu orang tidur pagi-pagi gini, bukan karena lu ganti nomor’ sahut luna agak kesal.

‘emmmm iya sama itu deh, haha. Eh iya lu ke kampus gak ? main ke rumah gua yuk, gua bete nih enggak ada temen’ ajak wanda.

‘enggak kok. lu gak ke kampus juga ?’ Tanya luna.

‘kalo gua ke kampus gua enggak bakal nelpon sama gangguin lu pagi-pagi gini neng !’ jelas wanda sambil memelintir rambutnya yang lurus.

‘ohiya, emmm okedeh, gua mandi dulu tapi ya’

‘oke’ wanda mengakhiri pembicaraan sambil menekan tombol merah di hpnya.

Luna pun beranjak dari kasur sambil melangkahkan kaki ke kamar mandi meninggalkan tempat tidur. Sesudah mandi luna tidak lupa sarapan terlebih dahulu dirumahnya, guna mengisi perut yang sedari tadi bercuap-cuap.

Untuk ke rumah wanda dibutuhkan waktu yang lumayan agak lama, luna harus menaiki ojek terlebih dahulu lalu disambung dengan menaiki angkot untuk bisa sampai ke rumah wanda. Didalam angkot, luna duduk di depan pintu keluar.

‘neng, ini mobilnya arah ke pasar minggu kan ya ?’ Tanya ibu-ibu yang berada disebelah kiri luna.

‘ohiya bener bu’ jawab luna singkat.

Diperjalanan, luna lebih sering melihat-lihat ke arah luar sambil sesekali menggerutu ketika ada pengendara sepeda motor yang hendak menerobos ataupun menyalip angkot yang luna tumpangi. Dan sampailah luna di depan rumah wanda.

Tengggg toongggggg..toonggg... Teeenggggggg…. !! luna memencet bel yang ada di pintu rumah wanda.

Belum ada respon.

Toonnngggg teenngggg… teenggg tooonggggg….. !! untuk yang ke-2 kalinya luna menekan tombol bel yang bewarna merah itu.

Masih belum ada respon. Luna kesal.

Tengg terengg tong tengg tereeeng tonggg teng terreng toong tenggg....!!!

‘iyaiya sebentar’ teriak orang yang ada didalam rumah.

‘ayo masuk, sorry ya gua baru selesai mandi nih’ kata wanda sambil membuka pintu.

‘emmm pantesan, okedeh’. Luna melangkah mengikuti wanda.

‘lu mau makan dulu gak nih ? ibu gua masak ayam kecap nih tadi’ tawar wanda sambil tangannya yang memegang handuk mengelap kepalanya yang masih basah.

‘enggak deh makasih ye, gua tadi dari rumah udah makan dulu kok, jadi masih kenyang gitu’ tolak luna sambil menghempaskan badannya ke sofa.

‘ohh okedeh, eh bentar ya gua ke kamar dulu’ kata wanda.

3 menit berselang.

‘lun, jadi kita mau ngapain nih ? ada ide gak ?’ wanda datang menghampiri luna lalu duduk di depannya.

Luna terdiam sejenak.

‘gimana kalo kita nonton aja yuk ?’ luna memecah keheningan sambil memberi saran.

‘boleh juga tuh, tapi yang enak nonton apa ya ?’ tanya wanda.

Luna terdiam lagi.

‘kita nonton horror aja yuk, kayanya seru tuh’ jawab luna.

‘horror ? yang judul filmnya apa ?’ Tanya wanda belum puas.

Lagi-lagi luna terdiam.

‘pocong mandi goyang pinggul ?’ usul luna.

Wanda terdiam. Wajahnya tampak dipenuhi kebingungan.

‘emang ada ya pocong kaya gitu ? kenapa gak sekalian aja pocongnya tari saman atau gak shuffle gitu ?’ Tanya wanda sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

‘yehh mana gua tau, emang gua pemerannya apa’ sahut luna sambil tertawa ringan.

‘haha ya lagian judulnya aneh-aneh gitu, btw boleh juga sih, yaudah nonton itu aja yuk’ kata wanda sambil sesekali tertawa kecil.

‘bener nih lu mau ?’ luna meyakinkan.

‘iya mau, lumayanlah buat ngisi waktu luang, yaudah yuk jalan’ sahut wanda sambil melangkahkan kaki menuju pintu keluar yang dikuti oleh luna dari belakang.

Setibanya di bioskop, luna langsung membeli tiket dan memilih tempat duduk. Dan ketika itu resmilah mereka menonton film pocong mandi goyang pinggul. Di dalam bioskop terlihat luna dan wanda sangat menikmati filmnya. Sesekali dari mulut mereka keluar tawa kecil yang cukup untuk membuat orang yang ada disamping mereka melirik ke arah mereka berdua.

‘hehh ketawa lu jangan kenceng-kenceng lun, malu ah diliatin orang’ wanda memperingatkan luna sambil matanya masih tertuju pada layar bioskop.

‘haha iyaiya, abisnya gua gak tahan sih, pocongnya lucu, imut’ jawab luna sambil tersenyum ringan.

Singkatnya, film pocong mandi goyang pinggul pun sudah selesai. Tampak luna dan wanda bersiap-siap untuk meninggalkan ruang theater.

‘ih pokoknya film pocong mandi goyang dumang top banget deh ya’ kata luna sambil kakinya mulai melangkah.

‘goyang pinggul lun’ wanda membenarkan.

‘iya itu maksud gua’ kata luna.

‘kita makan dulu yuk lun’ kata wanda sembari berjalan meninggalkan ruang theater.

‘okedeh, gua mah ngikut aja sih’ jawab luna kalem.

Setelah makan pun luna dan wanda tidak langsung pulang, mereka mampir terlebih dahulu ke tempat pakaian yang mereka suka.

‘eh liat deh yang ini lun, bagus gak bajunya ? cocok gak ya kira-kira sama gua ?’ wanda meminta saran.

‘uhh menurut gua sih bajunya gak cocok sama lu, warna kulit lu gak nyambung sama bajunya, terus juga terlalu banyak pernak-pernik sama warna, elu kalo make itu kelihatan lebih kaya badut yang lagi mau karokean’ saran luna.

Wanda terdiam sambil kembali mengamati bajunya.

‘emmm gitu ya, bener juga sih’ kata wanda.

Wanda berjalan 2 langkah lalu mengambil lagi 1 baju yang menurutnya menarik.

‘kalo yang ini gimana ? pas enggak buat gua ?’ wanda kembali meminta saran.

‘uhh. Lu mau ke acara sunatan siapa pake baju kaya gitu ? terlalu formal, kelihatan kaya omah-omah kalo lu make itu’.

Wanda kembali terdiam.

‘ya kalo gitu cariin lah yang pas buat gua’ pinta wanda.

Luna berjalan sebentar, mencoba menemukan baju yang cocok buat temannya itu.

‘nahh ini cocok nih, gak norak, simple tapi tetep kelihatan anggun, ada gambar mahabrata-nya juga’ kata luna memberikan baju pilihannya.

‘wah ini oke juga nih, okedeh gua ambil yang ini deh, thanks ya lun’ kata wanda.

‘yap’ jawab luna singkat.

Sudah hampir 2 jam luna dan wanda menghabiskan waktunya untuk berbelanja pakaian ataupun yang lainnya.

‘udah yuk wan, balik ke rumah lu aja lagi, gua udah capek nih’ ajak luna.

‘emmm okedeh ayuk, gua juga udah capek sih’. timpal wanda sembari membetulkan sepatunya yang hampir lepas.

Singkat kata. Luna dan wanda pun sudah kembali tiba di rumah wanda.

‘nih lun minum dulu’. Wanda menyerahkan segelas sirup kepada luna.

‘thanks ye’ sahut luna sambil meneguk minumannya.

‘eh btw ini orang rumah pada kemana ?’ Tanya luna.

‘iya semuanya pada ke rumah saudara gitu, paling pulangnya besok’ sahut wanda.

‘ohh gitu, pantesan sepi’

‘iya emang disini sering sepi sih, orang rumah sering banget pergi-pergi, makanya gua sering sendirian disini’ jelas wanda.

‘emang lu gak takut apa di rumah sendiran gitu ? mana rumah lu dibelakangnya ada kebon sama pohon jamblang lagi’ kata luna sambil merenggangkan badannya yang pegal.

‘ya takut sih pasti ada ya, tapi ya mau gimana lagi, namanya rumah sendiri, gua juga udah terbiasa sih’ sahut wanda sambil mengupas apel yang diambilnya dari kulkas.

‘tapi lu pernah gak sih ngalamin hal-hal yang aneh gitu, misalkan kaya ngeliat hantu gitu disini ?’ Tanya luna mulai serius.

Wanda memakan apelnya.

‘ya pasti pernah lah ya’ jawab wanda simple.

‘ceritain dong’ pinta luna sambil mendekatkan diri ke wanda.

‘yakin nih mau di ceritain ? ntar lu takut lagi haha’ ejek wanda sambil kembali memakan apel yang ada ditangannya.

‘ehiya lu mau apel gak ? ambil aja di kulkas’ sambung wanda.

‘enggak ah makasih, haha gua gak takutlah, yaudah makanya ceritain dong cepet’ luna tidak sabar menunggu cerita dari wanda.

‘oh okedeh gua ceritain nih ya. Ya gitu deh pokoknya, gua pernah ngalamin kejadian-kejadian aneh. Jadi waktu itu kan temen gua ketabrak mobil tuh, korban tabrak lari gitu. Nah waktu itu nyokap gua ngejenguk dia ke rumah sakit jam 9 malem, waktu itu kebetulan gua lagi ada tugas kampus gitu terus ngerjain di rumah temen, jadi gua enggak sempet ngejenguk waktu itu, dan gua baru sampe rumah jam 10 malem, gua pengen samper ke rumah sakit tapi udah kemaleman, rencananya gua pengen ngejenguknya besok.’ Wanda berhenti sambil meminum air putih.

‘terus ?’ luna menantikan kelanjutannya.

‘nah waktu itu gua udah mau tidur tuh, nyokap gua masih di rumah sakit, dan gua masih inget waktu itu jam 11 malem. Handphone gua bunyi, ada sms dari nyokap isinya “wanda temen kamu susan udah enggak ketolong lagi, dia udah meninggal, bantu doa ya”. Pas gua baca sms itu gua langsung kaget dan shock banget, tangan gua langsung gemeteran, gua enggak nyangka aja sama nyesel kenapa gua enggak ke rumah sakit saat itu. Gua cuma bisa doa yang terbaik aja buat dia.’

‘uh kesian juga ya temen lu itu’ potong luna.

‘iya. Dan asal lu tau malam itu gua enggak bisa tidur, gua coba meremin mata tapi tetep aja enggak bisa tidur, bayang-bayang rasa penyesalan sama ketakutan perlahan datang ke pikiran gua. Dan tiba-tiba gua dikagetin sama suara ketokan di jendela kamar gua, enggak terlalu kenceng tapi cukup ngebuat gua kaget saat itu.

Awalnya gua enggak mau ngebuka gorden, tapi ketokannya enggak berhenti-berhenti, ya mau gak mau gua harus buka gordennya. Pas gua buka, gua kaget demi apapun setengah mati. Ada susan yang mukannya udah setengah hancur berdiri di luar jendela rumah gua pake pakaian rumah sakit sambil megangin perutnya yang kesakitan, terus gua denger dia ngomong “wanda pinggang gua sakit, gua boleh numpang di rumah lu bentar gak ? atau enggak anterin gua berobat wan, ayo wan anterin” dia ngomong gitu sambil mendekat ke arah jendela kamar gua.

Demi apapun gua langsung lari ke luar kamar sambil teriak sekenceng-kencengnya sambil nyalain tv dan lampu, gua juga langsung buru-buru nelpon nyokap gua untuk nyuruh cepat pulang, dan untungnya nyokap gua juga emang lagi di jalan pulang, udah deket rumah. Gua cuma bisa nunggu sambil gelisah, hati gua enggak tenang banget saat itu. Enggak sampe 15 menit akhirnya nyokap gua pulang, gua langsung peluk dia sambil gua ceritain semuanya, dan nyokap gua bilang harus banyak-banyak berdoa aja buat susan biar dia tenang disana’. Cerita wanda.

Luna terdiam beberapa detik.

‘ih demi apapun itu serem banget, gua ngebayangin kalo gua ada di posisi lu mungkin gua bakal mati ketakutan kali’ kata luna sambil mengganti posisi duduknya.

‘iyaitu juga pengalaman pertama gua ngeliat gitu-gituan sih’ tambah wanda.

‘terus ada lagi ?’ luna penasaran.

Wanda terdiam, berusaha mengingat apa yang dulu pernah dia alami.

‘iya. Waktu itu hari jum’at jam 1 malem gua tiba-tiba kebangun dari tempat tidur, gua pergi ke dapur sebentar mau minum gitu kan. Gua udah selesai minum, mau jalan ke kamar, tiba-tiba gua denger suara cewek dari arah pohon jamblang rumah gua lagi nyanyi bengawan solo gitu. Langsung aja gua lari ke kamar buru-buru tidur sambil nutup diri pake selimut. Pas pagi-paginya gua ceritain sama orang rumah, terus kata nyokap gua “itu gakpapa, dia enggak bakal ganggu kok, yang penting kamu doa aja terus”. Yaudah gua cuma bisa nurut aja, dan lama-lama gua udah mulai terbiasa sih’ cerita wanda lagi.

‘ohiya ini ada lagi, jam 12 malem gua pernah ngeliat ada nenek-nenek lagi nyapu jalanan di depan rumah gua sambil gendong kucing, gua enggak pernah ngeliat itu nenek-nenek sebelumnya, pokoknya serem banget deh’ tambah wanda.

Luna menelan ludahnya.

‘kok daritadi cerita lu serem-serem banget ya, gua lebih serem ngedenger cerita lu deh daripada nonton film pocong mandi goyang bang jali tadi’ kata luna.

‘goyang pinggul lun’ wanda membenarkan.

‘ohiya maksud gua itu’ sahut luna sambil menggaruk-garuk kepalanya.

‘ya jangan lu samain lah haha, ya pokoknya gitu deh’ kata wanda.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Luna dan wanda rupanya juga baru menyadari akan hal ini karena sangking serunya mereka bermain dan bercerita.

‘eh wan udah jam segini nih, kok enggak berasa ya udah malem aja, gua pulang sekarang aja deh’ kata luna sambil melihat jam dinding.

‘hah ? kok lu pulang sih ? lu enggak nginep aja gitu ?’ Tanya wanda setengah tidak percaya.

‘maunya sih gitu, tapi gua enggak dibolehin bokap nginep-nginep dirumah orang, ya mau gak mau gua harus pulang deh’ kata luna sambil membereskan barang-barangnya bersiap untuk pulang.

‘tapi ini udah malem lun, angkot juga udah jarang, tapi yaudah deh kalo lu beneran mau pulang’ kata wanda yang masih belum percaya bahwa luna akan pulang.

‘ya gapapa sih, pasti ada angkot kok, yaudah gua pulang dulu ya’ kata luna yang sudah berada di pintu luar rumah wanda.

‘oh gitu yaudah deh, bye ya, hati-hati ya lun, thanks ye udah mau main ke rumah gua, jangan bosen-bosen pokoknya’ kata wanda sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan.

‘haha, okeoke, gua enggak bakal bosen kok, okedeh makasih ya wan, gua pulang dulu, bye’ kata luna sambil berjalan pergi meninggalkan rumah wanda.

Sambil berjalan kaki, luna teringat cerita wanda tadi, langkah kaki luna terlihat sangat hati-hati.

‘anjir. Kok gua jadi keinget cerita wanda sih, mana disini sepi lagi’ keluh luna sambil tetap berjalan. Dan langkah kaki luna pun terhenti untuk menunggu angkot yang akan dia tumpangi.

3 menit berlalu, angkot pun belum terlihat, jalanan cukup sepi.

5 menit berlalu, masih belum ada angkot yang muncul. Sampai sini luna mulai terlihat gelisah.

‘ah ini mana sih angkotnya, udah hampir 10 menit gua nunggu tapi belum dateng-dateng’ umpat luna dalam hati.

Luna hanya bisa berdiri sambil bergerak sesekali kekanan atau kekiri dan mencoba untuk tetap terlihat tenang.

5 menit berlalu, akhirnya ada satu angkot yang lewat. Raut wajah luna langsung berubah gembira saat melihat angkot yang ada.

‘yes, akhirnya dateng juga kan angkotnya’ batin luna.

Dan dengan satu gerakan luna melambaikan tangannya guna menyetop angkot yang hendak dia tumpangi. 

Angkot berhenti, luna pun naik. Di dalam angkot luna langsung merasa tenang dan lega. Tapi itu semua hanya berlangsung beberapa saat saja, karena setelah itu luna merasakan ada sedikit keganjilan yang luna rasakan.
Suhu didalam angkot pun tidak seperti biasanya, dingin mencekam. Tapi atas dasar nama positive thinking luna berpikir kalau itu mungkin karena keadaan sekarang yang sudah malam.

Luna juga memperhatikan penumpang-penumpang yang ada disektarnya, semuanya berjumlah 7orang. 3 orang pemuda, 1 orang ibu-ibu, 1 perempuan cabe-cabean, 1 orang kakek-kakek dan sisanya 1 orang nenek-nenek. Luna merasakan ada yang aneh dari mereka, wajah mereka semua terlihat pucat pasi, tatapan mereka kosong tanpa arah.

Sampai sini, pikiran luna mulai tidak tenang. Yang luna harapkan saat itu hanya untuk cepat-cepat sampai dan pulang ke rumah dengan selamat.

‘neng, mau kemana malem-malem gini ?’ kata kakek-kakek yang ada didalam angkot.

Sontak luna langsung kaget lalu berusaha untuk terlihat rileks.

‘emmm enggak kok kek, saya mau pulang aja’ luna gugup.

‘tapi ini udah malem, mending ikut ke tempat kakek aja yuk’ ajak kakek itu.

Luna double kaget.

‘ohh enggak kek, makasih ya, saya udah ditungguin papa ini’ sahut luna.

Lalu tidak ada jawaban lagi dari kakek itu.

Jantung luna berdetak lebih cepat. Rasa takutnya sudah sampai di ubun-ubun. Tidak ada jalan lain bagi luna kecuali hanya menunggu dan duduk tenang. 15 menit berlalu, dan akhirnya luna sudah dekat di tempat dimana dia akan turun.

‘kiri bang’ luna memberhentikan angkot.

Tapi angkot masih terus melaju.

‘kiriii bangggg !!!!’ kata luna setengah berteriak.

Angkot pun akhirnya berhenti, dan luna pun buru-buru turun. Setelah turun, luna pun akhirnya berjalan menuju pangkalan tukang ojek yang biasa dia tumpangi.

‘mbak luna tadi naik apa ?’ Tanya tukang ojek.

‘itu tadi saya naik angkot mas’ sahut luna sambil menaiki motor’

‘tapi tadi yang saya lihat mbak luna bukan naik angkot, tapi tadi mbak luna lagi ada di dalem keranda terus lagi digotong-gotong gitu’ tukang ojek menjelaskan.

Glek !!! luna mendadak terdiam.

‘lagian mana ada angkot lagi sih yang lewat daerah sini kalo udah malem begini’ sambung tukang ojek.

‘mas serius dong ? jangan bikin saya jadi merinding lagi’ kata luna sambil mengelus bagian belakang lehernya.’

‘tapi saya pernah denger kabar, enggak tau bener atau enggak, jadi tuh pernah ada angkot yang biasa melintas di daerah sini, terus angkotnya kecelakaan gitu, semua penumpang sama supirnya tewas ditempat’. Cerita tukang ojek sambil terus mengendarai motornya.

Luna hanya bisa terdiam mendengar semua cerita tukang ojek itu.

‘iya sih emang mas, pas di dalem angkot tadi banyak keganjilan yang saya liat dan saya rasain’ kata luna sambil ingatannya menerawang mengingat kembali apa yang sudah dia lalui waktu diangkot tadi.

‘ya kan, terus saya juga ngeliat mbak pas ada di dalem keranda tadi sempet berontak mau turun, tapi ditahan sama mereka yang gotong, sampai akhirnya mbak maksa buat turun’ kata tukang ojek sambil membelokkan motornya menuju gang rumahnya luna.

‘nah ! iya tadi saya sempet udah mau turun gitu, tapi angkotnya masih tetep jalan, sampai akhirnya saya kencengin suara saya dan angkotnya pun akhirnya berhenti’ cerita luna.

‘iya pokoknya ini jadi pelajaran sekaligus pengalaman gitu buat mbak, jangan sampai keulang lagi, dan inget, enggak ada angkot yang melintas lagi kalo udah diatas jam 11. Terus mbak kalo udah sampai rumah banyak-banyak berdoa aja’ saran tukang ojek ketika sudah sampai rumah luna.

‘iya makasih ya mas udah mau kasih tau, sekali lagi terima kasih mas’ kata luna sambil turun dari motor.

‘iya sama-sama mbak’ jawab tukang ojek sambil berlalu meninggalkan luna.

Luna pun masuk kedalam rumahnya dengan perasaan yang campur aduk. TAMAT.


Langganan: Komentar ( Atom )

Blog Archive

  • ▼  2015 (2)
    • ▼  Agustus (1)
      • Happ(i)ness
    • ►  Januari (1)
      • Itu bukan Angkot !!!
  • ►  2013 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2012 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)

BLOG TRAFFIC

POPULAR POSTS

  • Happ(i)ness
    ‘buuuuuu bogel minta uang dong 300 ribu’ teriak bogel kepada ibunya yang saat itu sedang jongkok menyikat pakaian. Ibunya bogel terhent...
  • Science For a Life
    Masuk jurusan ipa tuh bebannya berat banget, kelewat berat, beratnya udah akut banget. Tiada hari tanpa pr, setiap hari pr bertaburan, s...
  • Friendship within a Relationship
    Hooollllaaaaaa guys !!! Kali ini gua mau menceritakan lagi sepotong kisah yang garis besarnya bertema tentang ‘persahabatan'. ...
  • Itu bukan Angkot !!!
    Jarum panjang sudah mulai bergerak ke angka 8  a.m , kicauan burung sudah semakin jelas terdengar riuh saling bersahut-sahutan, hawa ...
  • True Love with True Person
    Hollaaaaaaaaa haaalllllloooooooo guys !!!!!! Di kesempatan yang berharga ini gua mau coba ngasih sedikit hiburan ke kalian dengan sepo...

INSTAGRAM

Twitter

Tweets by @fransamr

Facebook

Amsal Fran Sinatra

Buat Lencana Anda
Diberdayakan oleh Blogger.

FOLLOWERS

Copyright 2014 Fransamr.
Designed by OddThemes