Fransamr
  • Beranda
  • BUKU-BUKU FAVORIT GUE
  • SIAPA GUE ?
‘buuuuuu bogel minta uang dong 300 ribu’ teriak bogel kepada ibunya yang saat itu sedang jongkok menyikat pakaian.

Ibunya bogel terhenti sembari mengelap keringat yang mulai mengalir di keningnya.

‘duh buat apa sih duit sebanyak itu dek, ibu enggak ada duit segitu ya, kalo 2.500 ibu masih ada deh’ sahut ibunya bogel yang kembali melanjutkan menyikat pakaian.

Bogel tidak berhenti sampe disitu, dia tetap memaksa ibunya.

‘alah ibu mah bohong terus kerjaannya, kemarin bogel lihat ibu punya uang kan pas dapet togel 2 hari yang lalu’ kata bogel dengan nada yang meninggi.

Iya. Ibunya bogel kadang iseng membeli togel sehabis dia bermimpi sesuatu yang kemudian dia tafsirkan mimpi yang dia alami itu menjadi angka dengan buku mimpi yang dia punya.

‘itu buat beli beras kita dek, kalau itu dipake nanti kita mau makan apa’ jawab ibunya bogel sambil berdiri merenggangkan badannya yang pegal.

‘udah ah bogel enggak mau tahu, bogel minta duit segitu kalo enggak bogel mau bunuh diri aja loncat dari monas’ ancam bogel yang kesal akan jawaban ibunya tadi.

Yap bisa ditebak. Demi menghindari anaknya masuk koran, ibunya terpaksa menuruti apa yang bogel minta. Itu juga dikarenakan betapa besarnya cinta seorang ibu kepada anaknya, dia rela asalkan anaknya bisa senang dengannya.

‘kalo itu bisa buat kamu senang yaudah deh, tapi kamu gunakan duitnya buat hal-hal yang berguna ya, nanti ibu minjem duit sama ibu jamilah deh tetangga sebelah buat beli beras kita nanti’ ibunya bogel pasrah sambil berjalan menuju kamarnya guna mengambil dompetnya.

‘ini uangnya’ ibunya bogel memberikan 3 lembar uang seratus ribuan kepada anaknya.

Melihat itu bogel pun tersenyum kegirangan.

‘nah gitu dong dari tadi, kan enak nih kalo gini’ kata bogel sembari berjalan keluar rumah meninggalkan ibunya yang hanya terdiam lesu.

Singkatnya, bogel langsung menstarter motor bebek roda 4 kesayangannya menuju negev restaurant yang berada di jl. Gatot subroto no. 42 city plaza building, restoran ini menyajikan berbagai menu olahan eropa serta asia yang tentunya dengan harga makanan yang tidak murah. Iya. Bogel sudah janjian dengan teman-temannya untuk makan disitu.

‘woi gel lama banget lu, gua udah nungguin elu nih dari 2 tahun yang lalu disini’ teriak natan, salah satu temannya bogel yang sedang duduk.

‘iya nih, bogel lama banget kirain dibegal di jalan haha’ sambung luna sambil diikuti tawa teman-temannya yang lain.

Bogel merapikan rambutnya yang berantakan sambil menarik kursinya lalu duduk.

‘anjir lebay lu tan, iya sorry ya guys tadi ada razia gitu di jalan, motor gua spionnya cuma satu yaudah deh gua ambil jalan laen yang lumayan jauh’ jawab bogel kalem.

‘oh gitu yaudah deh. Gua natan sama willy baru aja pesen makan, lu juga langsung pesen aja gih biar gak kelamaan’ kata luna sambil mengikat rambutnya yang panjang.

‘okedeh’ bogel lalu melihat daftar menunya.

‘duh ini kok namanya aneh-aneh semua ya, kok enggak ada lontong sayur ya’ kata bogel dalam hati sambil matanya masih mencari-cari menu yang akan dia pesan.

‘ini namanya keren nih, pasti rasanya juga enak’ kata bogel singkat.

Lalu bogel menuliskan pesanannya di kertas. Carbonara Fettucine terus minumnya Negev Virgin Mojito. Bogel memesan itu lalu memanggil pelayannya.

Singkat cerita pesanan mereka pun datang.

Sebelum dimakan, bogel melakukan ritual wajibnya terlebih dahulu yaitu memfoto makanannya lalu mempost di path dan instagramnya. Iya bogel ingin seperti orang kebanyakan yang sering memfoto makanan lalu mempost di medsos, tentunya hanya makanan yang mahal dan menarik saja yang akan bogel post, yang tujuannya yaitu agar dia bisa pamer dan terlihat keren dimata teman-temannya. Bogel tidak memperdulikan tentang harga dan rasa, yang penting dia bisa memposting kegiatannya yang terlihat luar biasa.

Setelah selesai makan bogel pun membayar pesanannya.

‘kampret mahal banget lagi, tapi gak apa-apa lah yang penting bisa kelihatan gaul dan keren’ kata bogel dalam hati sambil mengeluarkan dompet dari saku celanannya.

Selesai makan bogel pun diajak teman-temannya untuk menonton film fast and furious 7 di bioskop. Bogel yang belum menonton fast and furious 1-6 pun langsung mengiyakan saja ajakan temannya. Iya. Bogel tidak terlalu perduli dengan filmnya, yang penting bagaimana dia bisa update memamerkan semuanya.

Akhirnya malam itu bogel dan teman-temannya menonton fast and furious 7 di pondok indah 1 XXI. Setelah membeli tiket bogel pun tak lupa memfoto tiketnya lalu mempostingnya di akun path dan instagramnya. Selama menonton, bogel hanya memperhatikan aksi penjahat dan mobilnya tanpa tahu bagaimana jalan ceritanya.

Selesai nonton bogel lagi-lagi mengeluarkan gadgetnya untuk mengupdate lagi.

‘tadi abis ke negev restaurant sekarang baru selesai nonton fast and furious 7 di pim, huh capeknya’ tulis bogel lalu mempostingnya.

Sesaat kemudian ada yang mengomentari postingannya.

‘wuihhh keren banget gel, pasti seru banget deh ya, gua pengen nonton furious 7 tapi belum ada duit, paling senin besok gua nontonnya biar murah haha’ temannya bogel berkomentar.

Dengan sigap bogel pun membalas komentar tersebut.

‘iya dong seru. Yah jaman sekarang masih aja nabung, kelamaan kali haha. Lagian hari senin mah enggak rame, enakan juga malem minggu kaya sekarang’ tulis bogel.

‘guys TFT ya, hari ini seru banget deh, sering-sering ya kaya gini’ seru natan mengakhiri pertemuan mereka saat itu.

Bogel hanya tersenyum ringan mengiyakan perkataan natan tadi. Tapi ada yang mengganjal di dalam hati kecilnya, rasa bersalah terhadap orang tuanya. Tamat.



Yap begitulah kira-kira kehidupan remaja jaman sekarang. Orang jaman sekarang gaya hidupnya cenderung caper, cari perawan (re: perhatian). Iya. Cari perhatian agar dikenal orang, cari perhatian biar dikira kehidupannya awesome sama teman, cari perhatian biar bisa makin deket sama gebetan. Akibatnya, banyak orang-orang yang gila pamer di medsos.

Gua bukannya menyalahkan orang-orang seperti itu, tapi gua kurang suka aja sama gaya kehidupan yang sedemikian menyedihkan itu.

Dari sekian banyak alasan yang udah gua survey, gua dapet satu kesimpulan yaitu bahwa mereka semata-mata hanya ingin terlihat bahagia di mata teman-temannya. Kenapa bisa begitu ? Karena balik lagi ke awal, dijaman serba gadget ini banyak orang yang ingin diperhatikan, tren hedon mulai tumbuh.

Setiap kegiatannya selalu diupdate di medsos. Pas mau jalan-jalan ke mall update, pas mau ke warung beli pulsa update, pas lagi boker juga update, ‘uh, pup gua kok keras banget ya, padahal hari ini gua cuma makan indomie, 12 bungkus’ hih.

Dan biasanya, mayoritas yang diupdate adalah kegiatan-kegiatan yang ‘menyenangkan’. Sekali lagi, gua bukan menyalahkan orang-orangnya, tapi gua enggak suka sama kebiasaannya.

Jujur, gua bukan tipikal orang yang kalo mau makan aja mesti difoto dulu terus post di medsos. Karena gua udah enggak kepikiran lagi buat foto-foto sedangkan perut gua udah berontak keras. Lagian enggak terlalu berguna juga gua memfoto makanan terus diupdate. Menurut gua.

Sadar atau enggak, dengan seringnya kita memposting setiap kegiatan kita, itu secara tidak langsung memancing sebuah tindakan kejahatan, karena bisa aja followers kita ada begal.

Kita update lagi dimana -> begal baca -> begal tau kita lagi sendiri -> begal nyamperin, mata-matain dan boom. Pas sadar kita tinggal make kutang doang, talinya copot sebelah lagi.

Iya memang, kemungkinan akan terjadi hal seperti itu relatif kecil, tapi siapa yang tahu ?. Enggak ada salahnya kan mencegah biar enggak terjadi penyesalan yang datang belakangan.

Kenyataannya, kebanyakan orang enggak akan mau tahu akan apa yang lagi kita lakukan, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan. Dan sisanya, yang mau tahu tentang kehidupan kita juga bukan karena dia peduli. Kenapa ? Karena terkadang, orang bersikap ingin tahu menanyakan tentang kehidupan kita bukan karena semata-mata dia peduli, tapi karena ingin membandingkan dengan kehidupannya.

Alhasil banyak orang yang berlomba-lomba menshare kegiatannya ‘yang seru-seru’ di medsos agar cuma supaya orang lain tahu bahwa dia lagi bahagia, padahal dia sendiri tahu, ini cuma kebahagiaan yang dibuat-buat. Ya terpaksa membohongi diri sendiri. Iya. Kaya cerita bogel tadi. Enggak perduli kondisi ekonomi keluarganya seperti apa, yang penting teman-temannya tahu bahwa dia lagi bahagia.

Satu hal yang dilupakan yaitu, kebahagiaan ada untuk dirasain, bukan untuk dipamerin. Beda lho mana kebahagiaan yang harus dibagi untuk sama-sama bisa saling mensyukuri sama kebahagiaan yang semata-mata dibagi agar orang lain timbul rasa iri.

Gua enggak terlalu kepikiran buat ngeshare semua hal yang lagi gua lakukan ke medsos. Karena gua udah terlalu bahagia di dunia nyata. Kebahagiaan di dunia nyata jauh lebih berharga daripada kesenangan semu di dunia maya. Dan rasanya hidup terlalu singkat kalo cuma ngikutin apa yang orang lain pengen ‘lihat’.

Kebahagiaan orang itu beda-beda. Temen gua harus travelling dulu baru bisa bahagia. Gua ? Ngopi bareng temen-temen sambil ngintipin rok cewek juga bisa bikin gua bahagia. Karena standar kebahagiaan gua enggak ngikutin orang-orang, bahagia bisa kok dari hal-hal yang sederhana. Kalo standar kebahagiaan kita ngikutin orang-orang itu bakalan enggak ada habisnya, yang ada kita malah enggak kenal apa itu bersyukur.

Dan setahu gua, bahagia enggak harus melulu pergi ke tempat keren terus mesen makanan yang harganya selangit terus dishare di medsos kok. Bahagia enggak seribet itu.

Karena pada akhirnya, enggak ada gunanya terlihat bahagia di mata orang tapi kenyataannya itu cuma bagian dari pencitraan kita doang.


Jarum panjang sudah mulai bergerak ke angka 8 a.m, kicauan burung sudah semakin jelas terdengar riuh saling bersahut-sahutan, hawa pagi ketika itu sedang sejuk-sejuknya, ditambah lagi kenikmatan dari kasur yang super empuk membuat luna semakin tak rela untuk meninggalkan semua kenyamanan yang ada. Luna memang sedang beruntung, hari kamis ini, banyak dosen-dosen yang tidak datang mengajar di kelas luna. Itu membuat luna memutuskan untuk tidak berangkat kuliah hari ini. Dengan sekali gerakan luna membuka matanya dan merenggangkan badannya.

‘ah masih jam segini kok’ luna melihat jam yang ada tepat di depan matanya lalu memutuskan untuk kembali tidur.

Tiiiitttiiitttt tttiitttiiitttt…. Tttiitttiiittt ttiitttiittt….

Nada dering ponsel luna berbunyi pertanda ada telepon masuk.

‘ah ini siapa sih nelpon-nelpon, enggak tau orang lagi enak apa ya’ kesal luna dalam hati sembari mengangkat telepon yang masuk.

‘halllo’ sapa luna singkat.

‘hallo lun, ini gua wanda, sorry ya gua ganti nomor, soalnya nomor gua yang lama masa aktifnya udah habis gara-gara jarang gua isi pulsa’ kata wanda mengawali pembicaraan diantara mereka.

Luna mengernyitkan alisnya.

‘yeh harusnya lu minta maaf gara-gara udah ngeganggu orang tidur pagi-pagi gini, bukan karena lu ganti nomor’ sahut luna agak kesal.

‘emmmm iya sama itu deh, haha. Eh iya lu ke kampus gak ? main ke rumah gua yuk, gua bete nih enggak ada temen’ ajak wanda.

‘enggak kok. lu gak ke kampus juga ?’ Tanya luna.

‘kalo gua ke kampus gua enggak bakal nelpon sama gangguin lu pagi-pagi gini neng !’ jelas wanda sambil memelintir rambutnya yang lurus.

‘ohiya, emmm okedeh, gua mandi dulu tapi ya’

‘oke’ wanda mengakhiri pembicaraan sambil menekan tombol merah di hpnya.

Luna pun beranjak dari kasur sambil melangkahkan kaki ke kamar mandi meninggalkan tempat tidur. Sesudah mandi luna tidak lupa sarapan terlebih dahulu dirumahnya, guna mengisi perut yang sedari tadi bercuap-cuap.

Untuk ke rumah wanda dibutuhkan waktu yang lumayan agak lama, luna harus menaiki ojek terlebih dahulu lalu disambung dengan menaiki angkot untuk bisa sampai ke rumah wanda. Didalam angkot, luna duduk di depan pintu keluar.

‘neng, ini mobilnya arah ke pasar minggu kan ya ?’ Tanya ibu-ibu yang berada disebelah kiri luna.

‘ohiya bener bu’ jawab luna singkat.

Diperjalanan, luna lebih sering melihat-lihat ke arah luar sambil sesekali menggerutu ketika ada pengendara sepeda motor yang hendak menerobos ataupun menyalip angkot yang luna tumpangi. Dan sampailah luna di depan rumah wanda.

Tengggg toongggggg..toonggg... Teeenggggggg…. !! luna memencet bel yang ada di pintu rumah wanda.

Belum ada respon.

Toonnngggg teenngggg… teenggg tooonggggg….. !! untuk yang ke-2 kalinya luna menekan tombol bel yang bewarna merah itu.

Masih belum ada respon. Luna kesal.

Tengg terengg tong tengg tereeeng tonggg teng terreng toong tenggg....!!!

‘iyaiya sebentar’ teriak orang yang ada didalam rumah.

‘ayo masuk, sorry ya gua baru selesai mandi nih’ kata wanda sambil membuka pintu.

‘emmm pantesan, okedeh’. Luna melangkah mengikuti wanda.

‘lu mau makan dulu gak nih ? ibu gua masak ayam kecap nih tadi’ tawar wanda sambil tangannya yang memegang handuk mengelap kepalanya yang masih basah.

‘enggak deh makasih ye, gua tadi dari rumah udah makan dulu kok, jadi masih kenyang gitu’ tolak luna sambil menghempaskan badannya ke sofa.

‘ohh okedeh, eh bentar ya gua ke kamar dulu’ kata wanda.

3 menit berselang.

‘lun, jadi kita mau ngapain nih ? ada ide gak ?’ wanda datang menghampiri luna lalu duduk di depannya.

Luna terdiam sejenak.

‘gimana kalo kita nonton aja yuk ?’ luna memecah keheningan sambil memberi saran.

‘boleh juga tuh, tapi yang enak nonton apa ya ?’ tanya wanda.

Luna terdiam lagi.

‘kita nonton horror aja yuk, kayanya seru tuh’ jawab luna.

‘horror ? yang judul filmnya apa ?’ Tanya wanda belum puas.

Lagi-lagi luna terdiam.

‘pocong mandi goyang pinggul ?’ usul luna.

Wanda terdiam. Wajahnya tampak dipenuhi kebingungan.

‘emang ada ya pocong kaya gitu ? kenapa gak sekalian aja pocongnya tari saman atau gak shuffle gitu ?’ Tanya wanda sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

‘yehh mana gua tau, emang gua pemerannya apa’ sahut luna sambil tertawa ringan.

‘haha ya lagian judulnya aneh-aneh gitu, btw boleh juga sih, yaudah nonton itu aja yuk’ kata wanda sambil sesekali tertawa kecil.

‘bener nih lu mau ?’ luna meyakinkan.

‘iya mau, lumayanlah buat ngisi waktu luang, yaudah yuk jalan’ sahut wanda sambil melangkahkan kaki menuju pintu keluar yang dikuti oleh luna dari belakang.

Setibanya di bioskop, luna langsung membeli tiket dan memilih tempat duduk. Dan ketika itu resmilah mereka menonton film pocong mandi goyang pinggul. Di dalam bioskop terlihat luna dan wanda sangat menikmati filmnya. Sesekali dari mulut mereka keluar tawa kecil yang cukup untuk membuat orang yang ada disamping mereka melirik ke arah mereka berdua.

‘hehh ketawa lu jangan kenceng-kenceng lun, malu ah diliatin orang’ wanda memperingatkan luna sambil matanya masih tertuju pada layar bioskop.

‘haha iyaiya, abisnya gua gak tahan sih, pocongnya lucu, imut’ jawab luna sambil tersenyum ringan.

Singkatnya, film pocong mandi goyang pinggul pun sudah selesai. Tampak luna dan wanda bersiap-siap untuk meninggalkan ruang theater.

‘ih pokoknya film pocong mandi goyang dumang top banget deh ya’ kata luna sambil kakinya mulai melangkah.

‘goyang pinggul lun’ wanda membenarkan.

‘iya itu maksud gua’ kata luna.

‘kita makan dulu yuk lun’ kata wanda sembari berjalan meninggalkan ruang theater.

‘okedeh, gua mah ngikut aja sih’ jawab luna kalem.

Setelah makan pun luna dan wanda tidak langsung pulang, mereka mampir terlebih dahulu ke tempat pakaian yang mereka suka.

‘eh liat deh yang ini lun, bagus gak bajunya ? cocok gak ya kira-kira sama gua ?’ wanda meminta saran.

‘uhh menurut gua sih bajunya gak cocok sama lu, warna kulit lu gak nyambung sama bajunya, terus juga terlalu banyak pernak-pernik sama warna, elu kalo make itu kelihatan lebih kaya badut yang lagi mau karokean’ saran luna.

Wanda terdiam sambil kembali mengamati bajunya.

‘emmm gitu ya, bener juga sih’ kata wanda.

Wanda berjalan 2 langkah lalu mengambil lagi 1 baju yang menurutnya menarik.

‘kalo yang ini gimana ? pas enggak buat gua ?’ wanda kembali meminta saran.

‘uhh. Lu mau ke acara sunatan siapa pake baju kaya gitu ? terlalu formal, kelihatan kaya omah-omah kalo lu make itu’.

Wanda kembali terdiam.

‘ya kalo gitu cariin lah yang pas buat gua’ pinta wanda.

Luna berjalan sebentar, mencoba menemukan baju yang cocok buat temannya itu.

‘nahh ini cocok nih, gak norak, simple tapi tetep kelihatan anggun, ada gambar mahabrata-nya juga’ kata luna memberikan baju pilihannya.

‘wah ini oke juga nih, okedeh gua ambil yang ini deh, thanks ya lun’ kata wanda.

‘yap’ jawab luna singkat.

Sudah hampir 2 jam luna dan wanda menghabiskan waktunya untuk berbelanja pakaian ataupun yang lainnya.

‘udah yuk wan, balik ke rumah lu aja lagi, gua udah capek nih’ ajak luna.

‘emmm okedeh ayuk, gua juga udah capek sih’. timpal wanda sembari membetulkan sepatunya yang hampir lepas.

Singkat kata. Luna dan wanda pun sudah kembali tiba di rumah wanda.

‘nih lun minum dulu’. Wanda menyerahkan segelas sirup kepada luna.

‘thanks ye’ sahut luna sambil meneguk minumannya.

‘eh btw ini orang rumah pada kemana ?’ Tanya luna.

‘iya semuanya pada ke rumah saudara gitu, paling pulangnya besok’ sahut wanda.

‘ohh gitu, pantesan sepi’

‘iya emang disini sering sepi sih, orang rumah sering banget pergi-pergi, makanya gua sering sendirian disini’ jelas wanda.

‘emang lu gak takut apa di rumah sendiran gitu ? mana rumah lu dibelakangnya ada kebon sama pohon jamblang lagi’ kata luna sambil merenggangkan badannya yang pegal.

‘ya takut sih pasti ada ya, tapi ya mau gimana lagi, namanya rumah sendiri, gua juga udah terbiasa sih’ sahut wanda sambil mengupas apel yang diambilnya dari kulkas.

‘tapi lu pernah gak sih ngalamin hal-hal yang aneh gitu, misalkan kaya ngeliat hantu gitu disini ?’ Tanya luna mulai serius.

Wanda memakan apelnya.

‘ya pasti pernah lah ya’ jawab wanda simple.

‘ceritain dong’ pinta luna sambil mendekatkan diri ke wanda.

‘yakin nih mau di ceritain ? ntar lu takut lagi haha’ ejek wanda sambil kembali memakan apel yang ada ditangannya.

‘ehiya lu mau apel gak ? ambil aja di kulkas’ sambung wanda.

‘enggak ah makasih, haha gua gak takutlah, yaudah makanya ceritain dong cepet’ luna tidak sabar menunggu cerita dari wanda.

‘oh okedeh gua ceritain nih ya. Ya gitu deh pokoknya, gua pernah ngalamin kejadian-kejadian aneh. Jadi waktu itu kan temen gua ketabrak mobil tuh, korban tabrak lari gitu. Nah waktu itu nyokap gua ngejenguk dia ke rumah sakit jam 9 malem, waktu itu kebetulan gua lagi ada tugas kampus gitu terus ngerjain di rumah temen, jadi gua enggak sempet ngejenguk waktu itu, dan gua baru sampe rumah jam 10 malem, gua pengen samper ke rumah sakit tapi udah kemaleman, rencananya gua pengen ngejenguknya besok.’ Wanda berhenti sambil meminum air putih.

‘terus ?’ luna menantikan kelanjutannya.

‘nah waktu itu gua udah mau tidur tuh, nyokap gua masih di rumah sakit, dan gua masih inget waktu itu jam 11 malem. Handphone gua bunyi, ada sms dari nyokap isinya “wanda temen kamu susan udah enggak ketolong lagi, dia udah meninggal, bantu doa ya”. Pas gua baca sms itu gua langsung kaget dan shock banget, tangan gua langsung gemeteran, gua enggak nyangka aja sama nyesel kenapa gua enggak ke rumah sakit saat itu. Gua cuma bisa doa yang terbaik aja buat dia.’

‘uh kesian juga ya temen lu itu’ potong luna.

‘iya. Dan asal lu tau malam itu gua enggak bisa tidur, gua coba meremin mata tapi tetep aja enggak bisa tidur, bayang-bayang rasa penyesalan sama ketakutan perlahan datang ke pikiran gua. Dan tiba-tiba gua dikagetin sama suara ketokan di jendela kamar gua, enggak terlalu kenceng tapi cukup ngebuat gua kaget saat itu.

Awalnya gua enggak mau ngebuka gorden, tapi ketokannya enggak berhenti-berhenti, ya mau gak mau gua harus buka gordennya. Pas gua buka, gua kaget demi apapun setengah mati. Ada susan yang mukannya udah setengah hancur berdiri di luar jendela rumah gua pake pakaian rumah sakit sambil megangin perutnya yang kesakitan, terus gua denger dia ngomong “wanda pinggang gua sakit, gua boleh numpang di rumah lu bentar gak ? atau enggak anterin gua berobat wan, ayo wan anterin” dia ngomong gitu sambil mendekat ke arah jendela kamar gua.

Demi apapun gua langsung lari ke luar kamar sambil teriak sekenceng-kencengnya sambil nyalain tv dan lampu, gua juga langsung buru-buru nelpon nyokap gua untuk nyuruh cepat pulang, dan untungnya nyokap gua juga emang lagi di jalan pulang, udah deket rumah. Gua cuma bisa nunggu sambil gelisah, hati gua enggak tenang banget saat itu. Enggak sampe 15 menit akhirnya nyokap gua pulang, gua langsung peluk dia sambil gua ceritain semuanya, dan nyokap gua bilang harus banyak-banyak berdoa aja buat susan biar dia tenang disana’. Cerita wanda.

Luna terdiam beberapa detik.

‘ih demi apapun itu serem banget, gua ngebayangin kalo gua ada di posisi lu mungkin gua bakal mati ketakutan kali’ kata luna sambil mengganti posisi duduknya.

‘iyaitu juga pengalaman pertama gua ngeliat gitu-gituan sih’ tambah wanda.

‘terus ada lagi ?’ luna penasaran.

Wanda terdiam, berusaha mengingat apa yang dulu pernah dia alami.

‘iya. Waktu itu hari jum’at jam 1 malem gua tiba-tiba kebangun dari tempat tidur, gua pergi ke dapur sebentar mau minum gitu kan. Gua udah selesai minum, mau jalan ke kamar, tiba-tiba gua denger suara cewek dari arah pohon jamblang rumah gua lagi nyanyi bengawan solo gitu. Langsung aja gua lari ke kamar buru-buru tidur sambil nutup diri pake selimut. Pas pagi-paginya gua ceritain sama orang rumah, terus kata nyokap gua “itu gakpapa, dia enggak bakal ganggu kok, yang penting kamu doa aja terus”. Yaudah gua cuma bisa nurut aja, dan lama-lama gua udah mulai terbiasa sih’ cerita wanda lagi.

‘ohiya ini ada lagi, jam 12 malem gua pernah ngeliat ada nenek-nenek lagi nyapu jalanan di depan rumah gua sambil gendong kucing, gua enggak pernah ngeliat itu nenek-nenek sebelumnya, pokoknya serem banget deh’ tambah wanda.

Luna menelan ludahnya.

‘kok daritadi cerita lu serem-serem banget ya, gua lebih serem ngedenger cerita lu deh daripada nonton film pocong mandi goyang bang jali tadi’ kata luna.

‘goyang pinggul lun’ wanda membenarkan.

‘ohiya maksud gua itu’ sahut luna sambil menggaruk-garuk kepalanya.

‘ya jangan lu samain lah haha, ya pokoknya gitu deh’ kata wanda.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Luna dan wanda rupanya juga baru menyadari akan hal ini karena sangking serunya mereka bermain dan bercerita.

‘eh wan udah jam segini nih, kok enggak berasa ya udah malem aja, gua pulang sekarang aja deh’ kata luna sambil melihat jam dinding.

‘hah ? kok lu pulang sih ? lu enggak nginep aja gitu ?’ Tanya wanda setengah tidak percaya.

‘maunya sih gitu, tapi gua enggak dibolehin bokap nginep-nginep dirumah orang, ya mau gak mau gua harus pulang deh’ kata luna sambil membereskan barang-barangnya bersiap untuk pulang.

‘tapi ini udah malem lun, angkot juga udah jarang, tapi yaudah deh kalo lu beneran mau pulang’ kata wanda yang masih belum percaya bahwa luna akan pulang.

‘ya gapapa sih, pasti ada angkot kok, yaudah gua pulang dulu ya’ kata luna yang sudah berada di pintu luar rumah wanda.

‘oh gitu yaudah deh, bye ya, hati-hati ya lun, thanks ye udah mau main ke rumah gua, jangan bosen-bosen pokoknya’ kata wanda sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan.

‘haha, okeoke, gua enggak bakal bosen kok, okedeh makasih ya wan, gua pulang dulu, bye’ kata luna sambil berjalan pergi meninggalkan rumah wanda.

Sambil berjalan kaki, luna teringat cerita wanda tadi, langkah kaki luna terlihat sangat hati-hati.

‘anjir. Kok gua jadi keinget cerita wanda sih, mana disini sepi lagi’ keluh luna sambil tetap berjalan. Dan langkah kaki luna pun terhenti untuk menunggu angkot yang akan dia tumpangi.

3 menit berlalu, angkot pun belum terlihat, jalanan cukup sepi.

5 menit berlalu, masih belum ada angkot yang muncul. Sampai sini luna mulai terlihat gelisah.

‘ah ini mana sih angkotnya, udah hampir 10 menit gua nunggu tapi belum dateng-dateng’ umpat luna dalam hati.

Luna hanya bisa berdiri sambil bergerak sesekali kekanan atau kekiri dan mencoba untuk tetap terlihat tenang.

5 menit berlalu, akhirnya ada satu angkot yang lewat. Raut wajah luna langsung berubah gembira saat melihat angkot yang ada.

‘yes, akhirnya dateng juga kan angkotnya’ batin luna.

Dan dengan satu gerakan luna melambaikan tangannya guna menyetop angkot yang hendak dia tumpangi. 

Angkot berhenti, luna pun naik. Di dalam angkot luna langsung merasa tenang dan lega. Tapi itu semua hanya berlangsung beberapa saat saja, karena setelah itu luna merasakan ada sedikit keganjilan yang luna rasakan.
Suhu didalam angkot pun tidak seperti biasanya, dingin mencekam. Tapi atas dasar nama positive thinking luna berpikir kalau itu mungkin karena keadaan sekarang yang sudah malam.

Luna juga memperhatikan penumpang-penumpang yang ada disektarnya, semuanya berjumlah 7orang. 3 orang pemuda, 1 orang ibu-ibu, 1 perempuan cabe-cabean, 1 orang kakek-kakek dan sisanya 1 orang nenek-nenek. Luna merasakan ada yang aneh dari mereka, wajah mereka semua terlihat pucat pasi, tatapan mereka kosong tanpa arah.

Sampai sini, pikiran luna mulai tidak tenang. Yang luna harapkan saat itu hanya untuk cepat-cepat sampai dan pulang ke rumah dengan selamat.

‘neng, mau kemana malem-malem gini ?’ kata kakek-kakek yang ada didalam angkot.

Sontak luna langsung kaget lalu berusaha untuk terlihat rileks.

‘emmm enggak kok kek, saya mau pulang aja’ luna gugup.

‘tapi ini udah malem, mending ikut ke tempat kakek aja yuk’ ajak kakek itu.

Luna double kaget.

‘ohh enggak kek, makasih ya, saya udah ditungguin papa ini’ sahut luna.

Lalu tidak ada jawaban lagi dari kakek itu.

Jantung luna berdetak lebih cepat. Rasa takutnya sudah sampai di ubun-ubun. Tidak ada jalan lain bagi luna kecuali hanya menunggu dan duduk tenang. 15 menit berlalu, dan akhirnya luna sudah dekat di tempat dimana dia akan turun.

‘kiri bang’ luna memberhentikan angkot.

Tapi angkot masih terus melaju.

‘kiriii bangggg !!!!’ kata luna setengah berteriak.

Angkot pun akhirnya berhenti, dan luna pun buru-buru turun. Setelah turun, luna pun akhirnya berjalan menuju pangkalan tukang ojek yang biasa dia tumpangi.

‘mbak luna tadi naik apa ?’ Tanya tukang ojek.

‘itu tadi saya naik angkot mas’ sahut luna sambil menaiki motor’

‘tapi tadi yang saya lihat mbak luna bukan naik angkot, tapi tadi mbak luna lagi ada di dalem keranda terus lagi digotong-gotong gitu’ tukang ojek menjelaskan.

Glek !!! luna mendadak terdiam.

‘lagian mana ada angkot lagi sih yang lewat daerah sini kalo udah malem begini’ sambung tukang ojek.

‘mas serius dong ? jangan bikin saya jadi merinding lagi’ kata luna sambil mengelus bagian belakang lehernya.’

‘tapi saya pernah denger kabar, enggak tau bener atau enggak, jadi tuh pernah ada angkot yang biasa melintas di daerah sini, terus angkotnya kecelakaan gitu, semua penumpang sama supirnya tewas ditempat’. Cerita tukang ojek sambil terus mengendarai motornya.

Luna hanya bisa terdiam mendengar semua cerita tukang ojek itu.

‘iya sih emang mas, pas di dalem angkot tadi banyak keganjilan yang saya liat dan saya rasain’ kata luna sambil ingatannya menerawang mengingat kembali apa yang sudah dia lalui waktu diangkot tadi.

‘ya kan, terus saya juga ngeliat mbak pas ada di dalem keranda tadi sempet berontak mau turun, tapi ditahan sama mereka yang gotong, sampai akhirnya mbak maksa buat turun’ kata tukang ojek sambil membelokkan motornya menuju gang rumahnya luna.

‘nah ! iya tadi saya sempet udah mau turun gitu, tapi angkotnya masih tetep jalan, sampai akhirnya saya kencengin suara saya dan angkotnya pun akhirnya berhenti’ cerita luna.

‘iya pokoknya ini jadi pelajaran sekaligus pengalaman gitu buat mbak, jangan sampai keulang lagi, dan inget, enggak ada angkot yang melintas lagi kalo udah diatas jam 11. Terus mbak kalo udah sampai rumah banyak-banyak berdoa aja’ saran tukang ojek ketika sudah sampai rumah luna.

‘iya makasih ya mas udah mau kasih tau, sekali lagi terima kasih mas’ kata luna sambil turun dari motor.

‘iya sama-sama mbak’ jawab tukang ojek sambil berlalu meninggalkan luna.

Luna pun masuk kedalam rumahnya dengan perasaan yang campur aduk. TAMAT.



Hooollllaaaaaa guys !!!

Kali ini gua mau menceritakan lagi sepotong kisah yang garis besarnya bertema tentang ‘persahabatan'.

Over all sih ceritanya tentang lika-liku persahabatan 2 orang yang dilalui dengan berbagai macam problematika kehidupan. Oke daripada terlalu lama langsung aja. Check this out !

Ttiiiiittttiitttt ttiittttiiitttt !!

Nada dering Hp bogel berbunyi pertanda ada sms yang masuk.

‘gel, besok gua mesen dodes (donat pedes) lu ya 3 pack, soalnya besok saudara gua mau ulang tahun, besok uangnya gua kasih’ sms karno.

Iya, disamping bogel kuliah, bogel juga memanfaatkan waktu luangnya yang tersisa dengan berjualan dodes, lumayan untuk nambah-nambah uang untuk beli persediaan stok indomie sama bayar uang kost yang setiap bulan harus dia bayar.

Bogel lalu menekan tombol *888# di hpnya.

‘untung masih ada pulsa untuk 1 kali sms nih’ kata bogel dalam hati sambil menggaruk-garuk keteknya. Bogel lalu membalas sms karno.

‘oke kar, thanks ya udah mau beli dodes gua, jarang loh ada orang yang mau beli dodes gua’

Ya memang, dodes bogel lumayan sepi pembeli, ini mungkin baru permulaan karena lidah orang Indonesia belum terbiasa untuk merasakan kue yang seperti itu, orang Indonesia mungkin hanya butuh waktu untuk mencoba membiasakan diri dengan hal-hal yang ‘beda’.

Tak lama kemudian bogel langsung melancong ke kantin untuk memenuhi kebutuhan primer perutnya.

‘budeh ! pesen soto dong 1 porsi ya, jeruk nipisnya banyakin, sama gak usah pake sendok’ bogel memesan makannanya kepada ibu-ibu kantin.

Ya, waktu masih di kampung bogel memang sudah terbiasa makan soto hanya pakai tangan.

Soto datang, bogel pun kenyang.

‘jadi semuanya berapa budeh ?’ kata bogel yang ingin membayar makanannya.

‘tadi mesen soto ya ? emmm sebenernya semuanya 9.000 tapi karena kamu tadi gak make sendok jadi 8.800 aja deh’ kata ibu-ibu kantinnya.

Bogel langsung merogoh kantong celananya. Bogel kaget.

‘nah loh ! perasaan tadi duit gua masih ada 12.000 deh, uang kembalian beli pinset tadi, kok sekarang malah gak ada ya’ kata bogel panik dalam hati. Bogel mengecek kembali semua kantong di celana dan bajunnya. Tapi tetap tidak ada. Sampai sini bogel beneran panik.

‘mana dek buruan bayar ?’ ibu-ibu kantinnya menagih sambil menjulurkan tangannya.

‘sebentar bu, perasaan tadi duit saya masih ada’ sahut bogel

‘ah itu mungkin perasaan adek doang kali, udah cepet bayar ! kalo enggak nanti saya teriakin nih kalo adek gak mampu bayar soto yang gak make sendok ? mau ?!!’ ibu-ibu kantinnya mengancam dengan nada setengah berteriak.

‘ehh iya jangan bu, ampun bu, pasti bakal saya bayar kok’ bogel membela sembari kembali mengecek semua kantongnya lagi yang sudah terbuka.

‘ya terus kapan dong ?!!’ bentak ibu-ibu kantinnya lagi.

‘jadi berapa semuanya bu ? biar saya yang bayar’ tiba-tiba nando mahasiswa fakultas ekonomi datang untuk membayar semuanya.

‘semuanya 8.800 dek’ ibu-ibu kantinnya memberitahu

Nando kemudian mengambil uang di dompetnya dan meyerahkan satu lembar uang 10.000 kepada ibu-ibu kantinnya.

‘nih bu ! kembaliannya ambil aja’ kata nando.

‘nah gitu dong, dari tadi kek, makasih ya dek’ kata ibu-ibu kantin lalu pergi kembali dengan pekerjaannya.

‘thanks banget ya bro, lu udah mau nolongin gua, kapan-kapan kalo gua punya uang gua bakal ganti semuanya deh’ bogel berterima kasih.

‘santai aja kali, oh iya nama lu siapa ? denger-denger lu dari fakultas manajemen ya ? kenalin nama gua nando’ kata nando sembari mengulurkan tangannya.

‘oh iya iya, nama gua bogel, iya gua dari fakultas manajemen, lu dari fakultas mana dodo ?’ Tanya bogel sambil membunyikan tangannya yang pegal.

‘nando, bukan dodo. Gua dari fakultas ekonomi’ nando membenarkan.

‘oh sorry, iya maksud gua nando, sekali lagi thanks ya’ kata bogel berterimakasih lagi.

‘iya, gel sabtu main ke rumah gua yok, ada barbeque party, jam 8 p.m’ nando mengajak bogel untuk datang ke rumahnya.

Bogel terdiam sejenak.

‘itu program tv baru ya ? gua nonton di rumah gua aja deh, di chanel mana ? rcti ? indosiar ? lativi ?’ kata bogel polos.

‘bukan gel bukan. Itu bukan program tv, itu kaya semacam emmm… uhh.. gimana ya ngejelasinnya, pokoknya kaya bakar-bakar gitu deh, bakar-bakar daging gitu’ sahut nando menjelaskan kepada bogel.

Bogel kembali terdiam.

‘bakar daging ? daging kambing ? bukannya idul adha udah lewat 2 bulan yang lalu ya ?’ jawab bogel yang lagi-lagi sangat polos.

Nando menghela nafas panjang.

‘udah yang penting nanti lu dateng aja ya, gua tunggu, jangan telat’ kata nando.

‘oke deh’ jawab bogel.

Singkat kata singkat cerita, akhirnya bogel pun datang ke barbeque partynya nando. Dan mulai dari situ bogel dan nando pun semakin lama semakin dekat dan menjadi sahabat. Bogel dan nando menjadi sahabat yang bisa dikatakan sangat akrab.

‘lu kenapa do ? daritadi gua liat lu megangin perut mulu ? lu amnesia ?’ bogel berusaha menghibur nando yang daritadi terlihat murung.

‘palalu amnesia, gak tau nih, daritadi perut gua sakit, daritadi pagi gua emang belum makan sih’ kata nando menjelaskan.

Bogel lalu mengambil sesuatu dari kantong plastiknya.

‘nih lu mau dodes gua gak ? sisa jualan tadi nih, kalo buat elu mah gratis aja’ bogel menawarkan sembari memberikan dodes kepada nando.

‘ohh gitu, yaudah thanks ya, lumayan lah buat ganjel perut’ sahut nando sambil memakan dodes bogel.

‘do, bentar ya, gua mau ke toilet dulu nih’ kata bogel.

Bogel pun pergi ke toilet. Disaat bogel sedang pergi ke toilet, datang dari kejauhan toni yang satu fakultas dengan bogel.

‘nando, lu lagi makan apaan itu ?’ Tanya toni

‘ini gua lagi makan dodesnya bogel, laper banget gua’ jawab nando singkat sambil mengunyah donat pedes yang diberikan bogel.

‘ihh, lu makan dodesnya bogel ? emang lu gak takut sakit perut ? kan itu gak higenis, uweekss’ kata toni sambil pura-pura muntah.

nando hanya geleng-geleng mendengar ucapan toni.

‘enggak kok, jangan lebay dong, biasa aja, lagian juga dodesnya enak. Harusnya kita salut sama dia, disaat jarang ada anak mau kuliah sambil jualan beginian untuk kebutuhannya tapi dia dengan gak malu berjualan kaya gini, dia mandiri’ nando membela bogel.

Toni pun terdiam.

‘yah yaudah terserah elu aja’ sahut toni singkat lalu pergi.

Nando merupakan contoh dari sahabat yang pengertian, yaitu ketika dia sebenarnya tahu tentang kelemahan bogel namun malah menunjukan kekuatan bogel, tahu tentang kekurangan sahabatnya tapi dia malah menunjukan kelebihan sahabatnya.

Tak lama bogel pun kembali dari toilet.

‘udah yok balik ke kelas, bentar lagi kan udah mau masuk tuh’ kata bogel sembari menaikan resleting celananya.

‘yaudah ayok’ jawab nando singkat.

Keesokan harinya.

‘gel liat tuh, ada sasha anak fakultas kedokteran, cantik banget ya dia kalo diliat dari jauh’ kata nando dengan wajah yang berseri-seri memandangi indahnya wajah sasha dari kejauhan.

‘iya kalo dari jauh, kalo dari deket ? ya belum tentu’ celetuk bogel sambil tertawa kecil.

‘ya udah pasti tambah cakep lah’ puji nando sambil tak henti-hentinya memandang sasha yang sedang antri membeli batagor dengan mata yang tak berkedip.

‘ada perasaan sama dia ?’ kata bogel tiba-tiba

‘emmm.. iya’ jawab nando pelan

‘butuh waktu berapa lama buat lu bilang lu suka sama dia ?’ Tanya bogel kepada nando.

Untuk kali ini nando terdiam beberapa detik, pandangannya mendadak kosong.

‘kayaknya enggak deh, gua belum berani, gua cukup jadi secret admirernya dia aja gua udah seneng banget’ kata nando

‘yah cupu lu’ bogel mengejek.

‘yah sialan, lu sendiri gimana ? denger-denger lu lagi deketin Miranda kan ? anak fakultas hukum itu, hahaha’ nando membalas sambil tertawa.

‘yee enggak, gua cuma temenan aja sama dia, gua lagi males pacaran untuk waktu dekat ini. Soalnya dulu waktu Sma gua pernah melewati masa-masa tersulit gua dalam hal percintaan, dan itu masih membekas sampai sekarang’ bogel bercerita kepada nando sambil memandang awan-awan yang berjalan pelan.

‘oh gitu ya, yaudah deh, keep spirit ya bro, semoga kedepannya nanti lu bisa dapet yang jauh lebih baik lagi dari yang sebelum-sebelumnya’ nando memberikan semangat kepada bogel.

‘yoi, thanks bro’ balas bogel singkat.

Tanpa sadar bogel mengeluarkan sedikit air mata karena flashback kenangan cintanya dulu bersama luna.

Melihat hal ini nando tidak tinggal diam.

‘lu gak usah sedih, tenang aja masih ada bu lilis yang siap jadi pendamping hidup lu kelak nanti’ kata nando bercanda sambil tertawa.

‘hahaha sialan lu, masa iya gua sama dosen yang udah mau peot sih, udah bau tanah, anaknya aja udah seumuran kaya kita’ jawab bogel sambil sesekali tertawa sembari menepuk pundak nando.

‘hahaha’ nando hanya tertawa.

Iya, disini nando menunjukan perannya sebagai sahabat yang baik untuk bogel, karena sejatinya sahabat yang baik adalah orang yang tidak akan tega melihat sahabatnya sedang sedih, ketika sahabatnya sedang sedih, dia rela memberikan saran yang konyol yang tujuannya agar dapat melihat sahabatnya tertawa ditengah kesedihannya.

Sahabat yang baik bukan hanya ada disaat kita sedang senang, tapi juga harus ada disaat kita sedang sedih, karena sahabat yang baik harus bisa menghibur dan membuat hati kita tenang serta mampu untuk menghilangkan segala luka dan perasaan pedih.

Bogel dan nando menjadi contohnya. Mereka saling tolong-menolong satu sama lain, saling membantu, saling support, saling bekerja-sama.

Pernah di satu moment ketika bogel dan nando ingin bermain bola, kala itu sepatu bola bogel sudah tidak bisa dipakai lagi karena digigit tikus. Dan waktu itu nando meminjamkan sepatunya yang lain kepada bogel agar bogel bisa kembali bermain bola lagi tanpa perlu khawatir tidak memiliki sepatu.

Tidak cuma itu, ditengah-tengah persahabatan mereka, mereka juga menyisipkan persaingan. Iya, mereka bersaing secara sehat dalam hal pelajaran.

‘gel, kita taruhan yok, untuk semester ini kita gede-gedean nilai ipk, yang kalah harus mau nembak cewek, ceweknya ditentuin sama siapa yang menang. Gimana ? agree ?’ nando menantang bogel dengan alis mata kiri yang dinaikan.

Bogel berpikir sejenak.

‘oke siapa takut ! gua setuju, jadi semester berikutnya kita bakal tau siapa yang menang’ sahut bogel mantap menerima tantangan nando.

‘sip’ nando menjawab singkat.

Singkat cerita. Semester berikutnya pun telah tiba, bogel dan nando sudah mengetahui nilai ip mereka satu sama lain.

‘jadi udah siap untuk nembak sasha ?’ bogel berkata dengan senyum lebar penuh kemenangan sambil memasukan tangan ke kantong celananya.

Nando termenung. Mau tidak mau nando harus menuruti itu, karena itu adalah kesepakatan mereka bersama.

‘yehhh mau gak mau gua harus siap ini mah’ nando tertunduk lesu meratapi kekalahannya.

Waktu itu nilai ip bogel 3,6 unggul 0,3 dari ip nando yang pada saat itu hanya memperoleh 3,3.

‘pucuk di cita ulam pun tiba, tuh dia orangnya udah ada lagi duduk di bawah pohon toge, lu samperin dia gih’ bogel lagi-lagi dengan senyum lebar.

‘harus sekarang nih ?’ nando berusaha mengulur-ulur waktu.

‘entar pas pemilu ! ya sekarang lah, udah cepetan sana keburu dia pergi’ sahut bogel sambil mendorong badan nando.

Nando pun datang menemui sasha yang duduk manis dibawah pohon sedang membaca buku tentang reproduksi.

‘hai sha, lagi baca buku apa nih ? kelihatannya serius banget’ sapa nando basa-basi memulai percakapan.

‘hai do, iya nih, lagi iseng aja baca buku tentang reproduksi, daripada gak ada kerjaan’ balas sasha.

‘oh gitu, jadi gini sha, sebenernya gua mau ngomong sesuatu sama elu’ kata nando memulai percakapan yang serius.

Sementara itu bogel dari jarak yang tidak terlalu jauh memperhatikan percakapan antara nando dan sasha sambil tersenyum.

‘mau ngomong tentang apa do ?’ sasha bertanya.

‘jadi tuh sebenernya…. Emmm…. Guuuaa…. Emmm….’ Nando mendadak gagap.

Sasha bingung.

‘sebenernya apa do ? lu kok ngomongnya gagap gitu sih ?’ kata sasha.

Nando mulai berusaha tenang dan mengatur pernafasannya serta bicara.

‘emmm maksud gua, sebenernya gua tuh dari dulu udah suka sama lu, dari pertama kali gua ngeliat elu tuh gua udah mulai ada rasa sama elu. Gua langsung to the point aja deh. Lu mau gak jadi pacar gua sha ?’ tembak nando dengan muka yang sedikit tegang sambil menahan pup.

Sasha kaget, dia terdiam untuk beberapa saat.

‘emm bukannya gua nolak ya do, sebenernya sih gua juga ada rasa sama elu, tapi gua nunggu-nunggu elu, gua nunggu elu lama banget, sampe akhirnya gua udah sampe ke titik jenuh gua buat nunggu. Dan saat itu peter juga nembak gua, ya daripada gua nunggu yang gak pasti mending gua ambil tindakan yang pasti-pasti aja, akhirnya gua jadian sama peter, sampai sekarang. Sekali lagi sorry ya’ sasha memberitahukan yang sebenarnya kepada nando.

Mendengar perkataan sasha, hati nando mendadak seperti tersayat-sayat pisau yang tajam, benar-benar sakit. Tapi nando mengatur itu sebisa mungkin agar terlihat seperti orang yang biasa-biasa aja.

Bogel yang melihat dan mendengarnya pun juga ikutan terkejut.

‘oh gitu ya sha, oke deh kalo gitu, gapapa, mungkin bukan takdirnya. Kita bisa kok jadi teman aja’ nando tersenyum kecil.

‘sekali lagi sorry ya do’ sasha meminta maaf.

‘its okay, no problem’ jawab nando singkat sambil pergi meninggalkan sasha sendirian.

‘itu mungkin jadi pelajaran buat elu bro, kalo cinta tuh sebaiknya bukan untuk dipendam melainkan harus diungkapkan biar nanti ujung-ujungnya enggak menjadi sesuatu hal yang menyakitkan, kayak kasus lu sekarang ini’ bogel datang menghampiri nando sambil memberikan wejangan.

‘iya bro, gua salah, thanks ya gel atas supportnya’ kata nando kepada bogel.

‘ya itu tugas gua sebagai sahabat yang baik’ sahut bogel sambil menepuk pundak nando.

Hari-hari telah berlalu, semakin banyak lika-liku kejadian yang bogel dan nando lalui. Dan sekarang ini, bogel semakin sering meminjam sepatu bola kepada nando, karena kenapa ? karena bogel tidak terlalu mampu untuk membeli sepatu bola, dia bisa makan dan kuliah saja itu luar biasa. Alhasil, setiap kali bogel dan nando ingin bermain bola, bogel selalu meminjam sepatu bolanya nando, untung nando punya 2 pasang sepatu dan nando tidak keberatan selama itu bisa membuat sahabatnya senang.

Ya memang lika-liku persahabatan antara bogel dan nando cukup berwarna. Bisa dibilang mereka berdua merupakan contoh dari persahabatan yang baik, maka dari itu jarang terjadi pertengkaran diantara mereka berdua, sekalinya terjadi pertengkaran, itu paling cuma masalah-masalah sepele yang kemudian bisa diselesaikan dengan baik.

Bogel dan nando juga sama-sama mempunyai mimpi untuk sukses, dan mereka juga sudah membuat janji dan berkomitmen bahwa ketika mereka sudah lulus dari kuliah nanti dan sukses, mereka berdua akan bertemu kembali untuk bernostalgia pengalaman dan proses hidup mereka masing-masing. Iya, mereka sepakat akan bertemu lagi ketika mereka sudah sukses. Ini janji mereka berdua.

Dan singkatnya mereka lulus dari universitas Indonesia.

‘gel, gua harap persahabatan kita gak berakhir sampe disini aja, dan gua mau setelah kita sama-sama sukses kita bisa ketemu lagi, dengan cerita masing-masing’ kata nando setelah mereka sudah di wisuda.

‘iya do, gua janji akan nepatin itu’ jawab bogel.

‘oke, jaga diri lu baik-baik ya gel, jangan sampe lu terpengaruh sama dunia di luar sana yang keras, lu orang baik dan sudah sewajarnya nanti lu bakal ketemu juga sama orang-orang baik lainnya. Jangan ubah sifat lu, biar nanti kalo kita ketemu lagi gua gak perlu susah-susah lagi menyesuaikan diri dengan perubahan sikap lu, karena elu gak berubah. Bogel yang sekarang tetaplah yang sekarang’ kata nando memberi nasehat kepada bogel.

‘thanks do, lu juga jaga diri baik-baik ya, sifat gua gak akan berubah kok, bogel tetaplah bogel, bukan orang lain. Jarang gua bisa nemuin orang-orang kaya elu, orang yang gak pernah takut kekurangan karena banyak berbagi, karena lu dulu pernah bilang, kalau berbagi gak pernah bikin kita jadi rugi’ kata bogel sambil menatap burung-burung yang terbang dari pohon ke pohon.

‘hahaha iya gel, gua gak akan lupa sama elu, sahabat terbaik gua’ kata nando sambil menepuk pundak bogel.

‘thanks bro, gua juga’ jawab bogel singkat sambil menonjok pelan ke arah pundak kanan nando tanda persahabatan.

Itulah percakapan singkat antara nando dan bogel sebelum mereka berpisah satu sama lain dan berjanji akan bertemu lagi suatu saat nanti dengan kondisi dan cerita masing-masing.

Singkat kata singkat cerita bogel sudah diterima bekerja di penambangan minyak di daerah Kalimantan timur sedangkan nando bekerja sebagai auditor keuangan di salah satu perusahaan terkemuka yang berada di Surabaya. Mereka berdua bisa dikatakan sudah sukses dan mapan.

Semenjak lulus dari bangku kuliah bogel dan nando belum sempat untuk bertemu dikarenakan sangat sibuknya mereka dengan urusan masing-masing.

Pada suatu waktu bogel pernah bermimpi tentang nando. Jadi, bogel dan nando saat itu ingin merayakan semacam pesta kebun di taman, sebelumnya bogel habis dari rumah nando untuk berkunjung. Di taman itu terdapat banyak orang, banyak orang yang sedang menanam bunga-bunga yang harumnya khas.

Tapi yang bogel bingung saat itu adalah tidak adanya kehadiran nando saat itu di taman, sedangkan saat di rumahnya nando, bogel masih sempat melihat nando.

Bogel pun bertanya kepada orang disekitarnya.

‘siang bu, ibu tadi ngeliat nando gak di daerah sini ?’ Tanya bogel sambil kepalanya menoleh ke semua arah sambil berharap mendapati nando.

‘nando ya dek ? kayaknya enggak tuh dek, tapi tadi ibu masih ngeliat nando di dalam rumahnya sebelum ibu kesini, kalo sekarang ibu gak ngeliat’ jawab ibu-ibunya sambil kembali menanam bunga.

Bogel terdiam beberapa saat.

‘oh gitu ya bu, ya udah deh, terima kasih ya bu, nanti kalo ibu ngeliat nando kasih tau saya ya, bilang aja dicariin sama bogel gitu’ kata bogel kepada ibu-ibunya.

‘iya dek, pasti bakal ibu kasih tau kok kalo ibu ketemu, iya sama-sama dek’ jawab ibu-ibunya sambil menyiram air di atas bunga yang telah di tabur.

Dan setelah itu bogel langsung pergi meninggalkan ibu-ibu itu dengan wajah yang tidak puas karena tidak menemukan sahabat baiknya itu.

Bogel pernah bermimpi seperti itu. Dan saat itu bogel pun bingung akan apa arti mimpinya. Dia berharap itu merupakan mimpi yang artinya ‘bagus’ bagi dia dan nando.

2 hari setelah mimpi itu tepatnya bulan juli 2010 bogel berniat untuk mengajak nando liburan diluar kota. Tapi sayang, saat itu nando sedang sibuk-sibuknya dengan urusan pekerjaannya. Bogel pun hanya bisa memakluminya dan menunggu waktu yang tepat.

Tidak terasa 2 tahun pun berlalu. Bogel dan nando belum juga punya waktu untuk bertemu, mereka cuma sebatas saling memberi kabar satu sama lain dengan via telepon.

Waktu itu sedang liburan idul fitri, nando ingin sekali bertemu dengan bogel, nando ingin berbagi cerita, kisah dan pengalaman hidupnya kepada bogel, dan ini merupakan janji mereka dulu pada saat mereka kuliah bahwa suatu saat ketika mereka sudah sukses mereka ingin bertemu kembali.

Iya, 2 tahun yang lalu nando tidak bisa memenuhi ajakan bogel dikarenakan sibuknya nando pada saat itu. Dan sekarang nando ingin membayar itu semua dengan menemui bogel dan berharap tidak akan di tunda-tunda lagi.

Tanpa pikir panjang lagi nando langsung pergi ke tempat penjualan tiket pesawat untuk memesan tiket pergi ke Kalimantan timur tempat dimana bogel tinggal sekarang.

‘hallo bogel, lu apa kabar bro ? lu baik-baik aja kan ? udah lama nih kita gak ketemu, sombong nih ye mentang-mentang udah jadi orang sukses’ telepon nando kepada bogel sebelum membeli tiket pesawat.

‘hallo do, kabar gua baik baik aja kok bro, gua gak sombong ye, cuma akhir-akhir ini lagi banyak kerjaan, kalo kabar lu sendiri gimana ? sehat-sehat aja kan ?’ kata bogel.

‘gua juga sehat kok bro. Oh iya, jadi gini bro, sekarang kan mumpung lagi libur idul fitri, gua rencananya mau ke tempat elu bro, sekalian main-main disana. Lagian udah lama banget kita gak ketemu dari pas duduk di bangku kuliah ya sampe sekarang. Banyak yang mau gua certain nih bro. Gimana elu bisa gak ?’ kata nando memberitahukan maksud yang sebenarnya sambil berharap bogel pun bisa.

‘emmm gimana yah bro, kalo untuk sekarang kayaknya gua belum bisa, soalnya ada klien dari Jakarta yang udah janji sama gua mau ketemu sekarang untuk ngomongin kerjasama proyek penambangan di Kalimantan ini bro. Kalo besok lusa gua baru bisa, sorry ya bro, besok lusa aja gimana ?’ jawab bogel.

Lagi-lagi rencana mereka untuk bertemu pun kembali diundur. Nando langsung tertunduk lemas sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

‘gini nih kalo yang udah sukses, hahaha…. Besok lusa ya bro ? oke deh. Nanti gua kabarin lagi. Sampai jumpa besok lusa ya bro, jangan lupa siapin semua cerita-cerita pengalaman hidup lu yang menarik ya bro’ kata nando dengan senyum yang kembali muncul.

‘hahaha oke siap bos, lu juga siapin bro’ kata bogel.

‘sip’ jawab nando singkat sambil menyudahi percakapan mereka.

Ada kekecewaan sedikit dari dalam diri nando, tapi itu semua sudah terbayar dengan akan bertemunya mereka besok lusa. Nando pun pulang.

Bogel pun sebenarnya ingin sekali bertemu dengan nando sekarang, tapi apa daya, bogel sudah keburu teken janji lebih dulu dengan kliennya.

Tiittiiitttt…. Aattiiitttt…. Tiittiiitttt... Atiitttt….

Nada dering hp bogel kembali berkumandang.

‘halllooowwww. Cpa d’cana ?’ kata bogel dengan lidah yang dibelok-belokan pertanda dia sedang senang.

‘halo pak bogel, ini saya pak, bapak ryan’ kata pak ryan sambil bersikap bingung.

‘ryan siapa ya ? ryan d’massiv apa ryan jombang ?’ kata bogel yang bermaksud bercanda.

Pak ryan cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

‘bukan pak bukan, saya ryan klien bapak dari Jakarta yang janjinya sekarang akan bertemu bapak’ kata pak ryan menjelaskan.

‘ohh pak ryan, yang waktu itu resletingnya rusak kan ? oh iya saya baru inget. Maaf ya pak saya gak fokus, maklum perasaan saya lagi senang pak’ jawab bogel seadanya.

‘yang masalah resleting gak usah dibahas juga kali pak. Jadi gini pak, maksud saya menelpon bapak yaitu saya ingin mengundur pertemuan kita jadi minggu depan, dikarenakan anak saya mendadak sakit parah pak. Saya minta maaf ya pak’ kata pak ryan mengundur rencana pertemuan mereka.

‘oh gitu ya pak, yasudah deh pak, saya memaklumi. Semoga anaknya cepat sembuh ya pak’ kata bogel memaklumi akan apa yang sedang terjadi kepada pak ryan.

‘iya pak, makasih ya pak’ kata pak ryan sambil menutup teleponnya.

Mendapat kabar seperti itu bogel langsung mendadak senang. Bukan ! bukan karena senang mendengar kabar bahwa anaknya pak ryan sakit. Tapi senang karena bogel bisa merealisasikan pertemuannya dengan nando hari itu juga. Buru-buru bogel langsung menelpon nando ingin memberitahukan bahwa dia tidak jadi bertemu dengan kliennya sekarang.

Tutttt… Tttuuuuut…. Tuuttt…..

Tidak ada jawaban dari hp nando.

Bogel kembali menelpon.

Tutttt… Ttuuttttt… Tutttttt…. Masih tidak ada jawaban.

Bogel bingung.

‘mungkin nih anak lagi nyetir kali ya, makanya dia gak mau angkat hpnya’ bogel menerka dalam hati.

Bogel pun kembali melanjutkan aktivitasnya dan sabar menunggu besok lusa.

Sorenya bogel mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal.

‘hallo. Bisa bicara dengan bogel ?’ kata seseorang disana.

‘iya saya sendiri, ini siapa ya ?’ Tanya bogel penasaran.

‘ini willy temannya nando, nando sering cerita sama gua tentang elu, kata nando, elu merupakan sahabat terbaiknya. Yang sabar ya. Nando meninggal dunia, dia kecelakaan mobil sehabis pulang dari tempat penjualan tiket pesawat tadi’ willy bercerita kepada bogel tentang kejadian yang sebenarnya terjadi.

Degg !!!

Sampai sini jantung bogel mulai berdetak lebih cepat, awalnya bogel tidak percaya akan apa yang sebenarnya terjadi.

‘nando kecelakaan ? mustahil ! elu jangan bikin masalah sama gua, elu jangan nyebarin berita-berita kebohongan kaya gini. Oh iya gua tau, apa jangan-jangan lu sirik dengan persahabatan kita ? ya kan ? mending lu ngaku aja deh. Gak mungkin nando meninggal. Barusan tadi dia nelpon gua untuk ketemu besok lusa, masa iya sekarang dia meninggal, gak mungkin !’ bogel tidak percaya dan berusaha melawan takdir yang sebenarnya terjadi.

‘yang sabar ya, gua tau ini emang berat, tapi percaya deh, pasti ada hikmah dibalik semua ini. Sekarang nando ada di rumah duka, saran gua mending lu kesini aja, nanti biar gua sms alamat rumah sakitnya’ sambung willy sambil menutup telepon.

Dan disini, bogel membuktikan bahwa laki-laki juga bisa menangis. Bogel menjadi orang yang sangat menyesal dan bersalah di dunia. Kenapa disaat-saat seperti ini, disaat mereka baru saja ingin bertemu merasakan kembali masa-masa dimana mereka masih kuliah dulu justru yang ada bogel malah dihadapkan dengan kenyataan yang lagi-lagi menyakitkan.

Bogel pun baru mengetahui bahwa saat nando menelepon, nando sedang berada di tempat pembelian tiket. Kalau saja tadi bogel meng-iyakan, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini, nando gak akan kecelakaan seperti ini. Tapi ini semua sudah takdir Tuhan, tidak ada yang bisa melawan ataupun merubah kenyataan.

Bogel langsung memesan tiket untuk pergi ke rumah duka yang alamatnya telah diberitahukan oleh willy tadi. Bogel pergi dalam keadaan berkabung, kesedihannya sudah tidak bisa lagi dibendung.

Yang ada dipikiran bogel saat itu adalah pergi menemui sahabatnya untuk yang terakhir kali, sekaligus menyampaikan salam terakhir karena tidak bisa bertemu lagi.

Singkatnya…

Bogel pun akhirnya menemui nando di rumah duka. Bogel menatap nando yang terbujur kaku. Mata bogel kosong. Bogel berharap nando bisa mengucapkan sepatah dua patah kata, tapi itu semua cuma lelucon demi menghibur diri semata.

Sontak kenangan-kenangan masa lalu dulu waktu kuliah kembali teringat dalam benak bogel, semua kenangan bermunculan satu persatu di ingatan bogel. Sudah bisa ditebak, bogel pun menitikan air mata.

Dan akhirnya jenazah nando pun dibawa ke rumahnya, alhasil seisi rumah nando pun menangis termasuk bogel.

Pada akhirnya jenazah nando pun dimakamkan di Surabaya, bogel pun sudah mengikhlaskan kepergian sahabatnya itu.

Sampai sini bogel pun terdiam beberapa saat.

Bogel merasakan sepertinya dia pernah berada di situasi seperti ini. Iya, bogel mengalami déjà vu. Bogel pun menerawang jauh mengingat-ingat apa yang pernah dia alami sebelumnya.

‘kayaknya gua pernah disituasi kaya gini deh, gua pernah ngalamin kejadian yang sama persis kaya gini, tapi kapan ya ?’ Tanya bogel dalam hati sambil mengingat-ingat kembali.

‘astaga ya Tuhan, gimana mungkin mimpi gua 2 tahun yang lalu bisa jadi kenyataan kaya gini, sumpah gua gak percaya kalo ujung-ujungnya bakal kejadian seperti ini’ sesal bogel dalam hati sembari menatap ke makam nando yang sudah mulai ditaburi bunga mawar dan melati oleh orang-orang yang datang.

‘iya. Ini persis kaya yang di mimpi gua. Banyak orang-orang yang menanam bunga alias menaburi bunga di makam nando. Dan waktu itu gua inget. Di mimpi, gua sempet nanya ke orang ‘dimana nando’ dan orangnya gak tau. Itu pasti karena nando sudah dimakamkan’ bogel curhat dalam hati.

‘selamat tinggal nando, selamat jalan. Gua gak akan pernah lupain lu, sahabat terbaik gua yang pernah gua kenal, gua juga gak akan ngelupain kenangan pas masa-masa kita kuliah dulu, semuanya akan abadi di ingatan gua. Dan gua percaya, suatu saat kita pasti ketemu lagi di kehidupan selanjutnya. Mungkin di dunia ini kita belum bisa menepati janji kita, bernostalgia, bertemu kembali untuk mengenang dan menceritakan pengalaman-pengalaman yang terjadi di kehidupan pribadi kita masing-masing. Tapi gua percaya, di kehidupan selanjutnya kita bakal bertemu lagi dan akan melakukan itu semua, menepati janji kita, itu pasti’ kata bogel dalam hati sambil menitikan air mata sembari melemparkan beberapa bunga di makam nando.

Selepas dari tempat pemakaman, bogel pun hendak mampir dulu di rumahnya nando.

‘ibu yang sabar ya, nando udah tenang kok di sana. Mungkin menurut Tuhan ini merupakan keputusan yang terbaik buat nando, pasti ada hikmah dibalik semua ini’ kata bogel memotivasi ibunya nando agar tidak bersedih lagi.

‘iya dek, ibu ikhlas kok. Mungkin ini memang yang terbaik yang Tuhan telah atur untuk nando. Terima kasih ya dek bogel’ jawab ibunya nando.

‘dek bogel kalo mau ke kamar nando silahkan’ kata ibunya nando menawarkan.

‘bener bu gapapa ?’ bogel meyakinkan.

‘iya gakpapa kok, dek bogel kan juga sahabatnya nando, sekalian ibu mau buat minum dulu ya dek’ jawab ibunya nando sambil beranjak dari sofa.

Bogel pun masuk ke kamarnya nando. Bukan bermaksud lancang, tapi ini tujuannya hanya untuk mengenang, bogel melihat laptop nando dan membukanya.

Di layar desktop bogel melihat ada icon word berjudul ‘before i die’. Sontak bogel pun kaget. Bogel membuka dan membacanya….

“Terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan hidup yang luar biasa indah kepada saya, telah memberikan keluarga yang luar biasa harmonis buat saya dan telah memberikan sahabat (bogel) yang begitu luar biasa baik buat saya. Tujuan dari saya menulis ini sebenarnya cukup simple, yaitu supaya jaga-jaga saja bilamana saya akan mati nanti saya sudah menyampaikan sepatah dua patah kata di tulisan ini.

Tulisan ini sebenarnya saya khususkan untuk sahabat saya. Iya, pertama saya ingin bercerita dulu. Semasa Sd sampai Sma saya cukup punya banyak teman, tapi jarang ada yang menjadi sahabat saya, apalagi sahabat terbaik bagi saya, semuanya hanya sebatas teman biasa.

Di masa saya kuliah, barulah saya menemukannya, menemukan sahabat yang benar-benar baik dan cocok buat saya. Awal dari pertemuan kami cukup unik, mungkin karena keunikan itulah persahabat kami terjalin hingga sekarang.

Kami melewati banyak hal bersama-sama, tapi semenjak kami lulus dari bangku kuliah, kami tidak pernah lagi bertemu. Sekalipun kami ingin bertemu pasti akan ada saja halangannya. Iya, kami sibuk dengan urusan pekerjaan kami masing-masing. Tapi itu semua bukan jadi penghalang atas persahabatan kami.

Sesuai dengan judul tulisan ini ‘before I die’. Iya, sebelum saya mati nanti saya ingin sekali bertemu sahabat saya lagi, entah itu kapan, saya berharap itu bisa jadi kenyataan. Dan mudah-mudahan Tuhan mengkehendaki itu.

Di akhir tulisan ini saya akan menyampaikan kata-kata terakhir saya untuk sahabat saya sebelum ‘mungkin’ saya akan meninggal nanti. Iya mungkin akan menjadi suatu hal yang sangat konyol bilamana sahabat saya bisa membaca tulisan ini, tapi biar saja, karena menurut saya, semua kemungkinan pasti bisa terjadi, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Oke langsung aja.

……gua gak akan lupa sama semua ini, sangat senang rasanya bisa ketemu sama elu. Lu merupakan orang terbaik yang pernah gua kenal gel. Jujur gua pengen banget sebenarnya kita bisa ketemu lagi, udah banyak cerita yang udah gua persiapkan buat nanti ketika kita ketemu lagi. Gua percaya kok kita bakal ketemu lagi, entah itu di dunia ataupun di kehidupan selanjutnya. Dan gua berharap, persahabatan kita ini gak akan pernah hilang sampai kapanpun. Oh iya, dibawah kolong tempat tidur ada sesuatu buat elu……

Iya, mungkin segini aja yang bisa gua tulis. Salam gua untuk kalian semua yang baca tulisan ini. Sampai jumpa.”




Surabaya, 2010




Bogel membaca tulisan itu sambil menitikan air mata. Bogel juga kaget. Nando menuliskan tulisan ini tahun 2010, tepat ketika bogel memimpikan nando ketika itu 2 tahun yang lalu. Bogel pun hanya tersenyum kecil melihat semua kebetulan yang menurut dia sudah direncanakan oleh Tuhan.

Bogel pun mengecek sesuatu yang ada di bawah kolong tempat tidur nando dan menemukan sebuah kotak. Bogel membukanya dan terdiam, disana bogel menemukan sepasang sepatu bola dan selembar kertas kecil yang bertuliskan ‘untuk sahabat terbaik gua. Gua harap lu senang’ isi dari kertas kecil itu.

Melihat ini semua bogel pun kembali terdiam.

‘ini semua sungguh luar biasa. Ini merupakan kenang-kenangan terakhir dari nando dan gua pasti akan menjaga ini’ bogel berjanji dalam hati.

Selepas dari rumah nando, bogel pun langsung kembali terbang ke Kalimantan timur. Di perjalanan bogel merenung, pikirannya secara reflek kembali mengingat kejadian-kejadian yang barusan terjadi.

Bogel jadi semakin mengerti bahwa persahabatan yang sejati itu bukan ditentukan dengan seberapa lama persahabatan itu bertahan, tapi dengan seberapa ‘merasa’ nyamannya orang yang bersahabat itu menjalin persahabatan.

Iya, bogel sangat merasa nyaman ketika bersahabat dengan nando. Melirik kebelakang bogel jadi paham akan 1 hal, yaitu mempunyai 1 sahabat sejati jauh lebih berharga daripada mempunyai banyak teman yang ujung-ujungnya hanya membuat makan hati.

Dan sekali lagi, untuk yang kesekian kalinya bogel kembali kehilangan orang yang berharga di dalam hidupnya.

Tapi itu semua justru membuat bogel semakin kuat dalam menjalani hidup walau harus rela menahan pedihnya sakit hati yang tak kunjung redup. Tapi bogel yakin, Tuhan sudah mengatur semua ini dan pasti akan ada hikmah di balik semua kenyataan ini.

Oke guys, segini dulu cerita gua hari ini. Kurang lebihnya gua mohon maaf. Semoga kalian terhibur dan dapat mengambil sesuatu dari apa yang sudah kalian baca. Sampai jumpa di postingan gua selanjutnya. See you !

Langganan: Postingan ( Atom )

Blog Archive

  • ▼  2015 (2)
    • ▼  Agustus (1)
      • Happ(i)ness
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2012 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)

BLOG TRAFFIC

POPULAR POSTS

  • Happ(i)ness
    ‘buuuuuu bogel minta uang dong 300 ribu’ teriak bogel kepada ibunya yang saat itu sedang jongkok menyikat pakaian. Ibunya bogel terhent...
  • Science For a Life
    Masuk jurusan ipa tuh bebannya berat banget, kelewat berat, beratnya udah akut banget. Tiada hari tanpa pr, setiap hari pr bertaburan, s...
  • Friendship within a Relationship
    Hooollllaaaaaa guys !!! Kali ini gua mau menceritakan lagi sepotong kisah yang garis besarnya bertema tentang ‘persahabatan'. ...
  • Itu bukan Angkot !!!
    Jarum panjang sudah mulai bergerak ke angka 8  a.m , kicauan burung sudah semakin jelas terdengar riuh saling bersahut-sahutan, hawa ...
  • True Love with True Person
    Hollaaaaaaaaa haaalllllloooooooo guys !!!!!! Di kesempatan yang berharga ini gua mau coba ngasih sedikit hiburan ke kalian dengan sepo...

INSTAGRAM

Twitter

Tweets by @fransamr

Facebook

Amsal Fran Sinatra

Buat Lencana Anda
Diberdayakan oleh Blogger.

FOLLOWERS

Copyright 2014 Fransamr.
Designed by OddThemes